TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan, kondisi ekonomi dunia yang masih mengalami banyak masalah, membuat negara-negara lain belum bisa leluasa melakukan investasi besar di bidang pertanian. Padahal, dilihat dari sumber daya alamnya, potensi Indonesia untuk menarik investasi bidang pertanian cukup besar.
"Pada dasarnya, Indonesia terus mempromosikan investasi untuk pertanian, tapi kami sadar ekonomi dunia masih bermasalah, seperti situasi di Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang pasca-tsunaminya," kata Bayu saat ditemui wartawan, di kantornya, Senin 27 Juni 2011.
Namun, lanjutnya, potensi investasi itu bisa didapat dari perusahaan multinasional, seperti Nestle yang membangun industri susu di Karawang dan akan membangun industri makanan bayi. Juga Unilever yang membangun industri pengolahan buahnya. "Pendekatan ini didorong sebagai model untuk melibatkan perusahaan swasta untuk berkembang di pangan," ungkapnya.
Bayu menambahkan, untuk saat ini dalam pertanian, Indonesia masih berfokus pada tiga investasi, yaitu investasi bidang pembibitan, khususnya bibit hibrida seperti pada jagung. Kedua, investasi bidang pasca-panen untuk mengurangi loss tanaman padi, dan ketiga adalah investasi lahan pertanian.
"Investasi lahan pertanian ini terutama untuk daerah yang potensial untuk tanaman pangan, namun membutuhkan waktu lama jika dikelola sendiri oleh pemda dan petani. Misalnya seperti di Merauke, yang jika mengandalkan investasi pemerintah akan membutuhkan waktu lama," jelasnya.
ROSALINA
Berita terkait
Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya
33 menit lalu
Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?
Baca SelengkapnyaProgram Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
1 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya
2 hari lalu
Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
2 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
5 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
7 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
8 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado
8 hari lalu
Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi
9 hari lalu
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto
9 hari lalu
Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.
Baca Selengkapnya