Soal Montara, Indonesia-PTTEP Australasia Belum Ada Kesepakatan  

Reporter

Editor

Kamis, 23 Juni 2011 18:31 WIB

abc.net.au

TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Perhubungan, Freddy Numberi, mengatakan Indonesia dan pihak PTTEP Australasia belum mencapai kesepakatan soal besaran ganti rugi yang akan diberikan atas tumpahan minyak di Laut Timor. Hingga saat ini Pemerintah Indonesia sedang mengupayakan adanya nota kesepakatan soal pembayaran ganti rugi untuk negosiasi lanjutan. Hal ini dilakukan setelah beberapa kali negosiasi gagal.

Rencananya tanggal 29 Juni ini akan ditandatangani nota kesepahaman antara kedua belah pihak. "Setelah itu masuk tahap negoisasi," kata Freddy di Istana Presiden, Kamis 23 Juni 2011.

Sebelumnya, pada 21 Agustus 2009 ladang minyak Montara meledak dan minyak mentah yang diproduksinya tumpah sehingga menimbulkan pencemaran perairan Indonesia di Laut Timor. Ekosistem 14 desa di Pulau Rote dan delapan desa Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kupang pun rusak dibuatnya. Diperkirakan tumpahan mencapai 400 barel per hari dengan luas tumpahan minyak 28.663, 10 kilometer persegi. Pemerintah mengajukan klaim ganti rugi kepada PTTEP Australasia sebesar Rp 23,2 triliun.

Pihak yang bersengketa ini akan membentuk tim, terdiri dari perwakilan PTT Exploration dan Production Australasia. Tim akan memfasilitasi jika ada perbedaan pendapatan dan sengketa. Indonesia mengajukan Mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda dan Mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim. Thailand mengajukan mantan Menteri Luar Negeri Thailand.

Nota kesepakatan itu akan memuat dua poin, yaitu mengenai klaim Coorporate Social Responsibility (CSR) yang harus dibayar, yakni US$3 juta. Hal ini berkurang dari US$ 5 juta menjadi US$ 3 juta turun setelah negoisasi. Kedua, soal ganti rugi yang harus dibayar sebesar Rp 23,27 triliun.

Namun, ganti rugi ini, Freddy mengatakan, masih ada kendala. Alasan masih belum ada kesepakatan mengenai angka nominal tersebut. Hal ini berkaitan dengan pandangan dari para pakar lingkungan PTT Exploration yang menyebutkan dampak lingkungan itu hanya berlangsung selama lima tahun. Sementara pakar Indonesia menyatakan dampaknya bisa berlanjut hingga 15 tahun. "Kita minta 15 tahun pemulihan. Mereka mengatakan lima tahun pulih. Kita minta kepastian berapa nilainya dan hitungannya bagaimana," katanya.

EKO ARI WIBOWO

Berita terkait

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

7 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

10 hari lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

13 hari lalu

Menhub Budi Karya Tawarkan Investasi Pembangunan TOD MRT Jakarta ke Jepang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menawarkan investasi pembangunan Transit Oriented Development atau TOD di sepanjang jalur MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

14 hari lalu

Menhub Budi Karya Temui Menteri Transportasi Jepang, Bahas Proyek MRT Jakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu Menteri Transportasi Jepang bahas sejumlah proyek infrastruktur, termasuk MRT Jakarta.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

14 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

14 hari lalu

Budi Karya Optimistis Bandara IKN Bisa Uji Coba Juli 2024

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi optimistis Bandara Ibu Kota Nusantara atau IKN bisa dilakukan uji coba Juli tahun ini.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Ahad dan Senin Besok

25 hari lalu

Korlantas Polri Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Ahad dan Senin Besok

Polri memprediksi puncak arus balik lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah terjadi pada Ahad dan Senin besok

Baca Selengkapnya

Puncak Arus Balik Minggu dan Senin, Masyarakat Diimbau Pulang Lebih Awal

26 hari lalu

Puncak Arus Balik Minggu dan Senin, Masyarakat Diimbau Pulang Lebih Awal

Arus balik Lebaran 2024 diperkirakan terjadi Sabtu sampai Senin, 13-15 April 2024 dengan puncaknya pada Minggu dan Senin, hari terakhir cuti bersama.

Baca Selengkapnya

Kecelakaan KM 58, Budi Karya Singgung Praktik Travel Ilegal

26 hari lalu

Kecelakaan KM 58, Budi Karya Singgung Praktik Travel Ilegal

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut adanya indikasi praktik travel ilegal dalam insiden kecelakaan maut di KM 58.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Kilas Balik Tragedi Brexit 2016, Sedikitnya 12 Pemudik Tewas dalam Arus Mudik Lebaran

Tragedi macet terparah mudik pada 2016. Kilas balik tragedi Brexit yang tewaskan belasan orang.

Baca Selengkapnya