Kenaikan Harga Gas Belum Disetujui

Reporter

Editor

Rabu, 22 Juni 2011 15:23 WIB

TEMPO/Zulkarnain

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kenaikan harga gas LPG belum diputuskan. Direktur Jenderal Minyak dan Gas, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Evita Herawati Legowo, menegaskan pemerintah belum menyetujui rencana tersebut. "Kami belum memutuskan," ujarnya.

Kementerian ESDM memang telah menerima surat dari Pertamina soal rencana kenaikan harga tersebut. Namun, kementerian masih memperhitungkan dampak-dampak yang kemungkinan dapat terjadi akibat kenaikan harga elpiji nonsubsidi itu.

Hal yang paling memberatkan, katanya, adalah soal disparitas harga yang akan semakin melebar untuk harga elpiji subsidi dan nonsubsidi. Disparitas yang melebar ini dikhawatirkan akan memicu berbagai penyimpangan dalam distribusi elpiji di masyarakat. "Dinaikkan berapapun, disparitas harga dengan yang 3 kilogram akan semakin tinggi. ESDM belum menyetujui,” tegas Evita.

Sementara itu, Pertamina juga menegaskan rencana kenaikan harga elpiji nonsubsidi tidak membutuhkan persetujuan dari Kementerian ESDM." Dari sisi korporasi kita lebih kepada persetujuan pemegang saham," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina, Mochammad Harun. Pemegang saham dalam hal ini adalah Kementerian Badan Usaha Milik Negara. Pertamina hanya melakukan koordinasi dalam hal teknis saja bersama Kementerian ESDM.

Harun menjelaskan kenaikan harga elpiji nonsubsidi ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan gas yang semakin meningkat, terutama kebutuhan industri yang selama ini terus ditahan oleh Pertamina. Permintaan gas nonsubsidi saat ini, kata dia, mencapai hingga 1,1 juta metrik ton, sementara Pertamina hanya bisa memenuhi 900 ribu metrik ton. Ditambah lagi, kerugian penjualan elpiji nonsubsidi yang terus membengkak. "Kita sulit bertahan kalau terus di harga seperti ini," tekannya.

Selama kuartal pertama tahun ini, Pertamina telah merugi Rp 1 triliun akibat jual elpiji nonsubsidi. Menurut Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina, kerugian akibat penjualan elpiji seharusnya diperhitungkan sebesar Rp 2,3 triliun. Tetapi seiring kenaikan harga minyak mentah dunia, kerugian diperkirakan melejit menjadi Rp 4,7 triliun. Pertamina menaikkan harga elpiji 12 dan 50 kilogram terakhir kali pada bulan Februari 2010, dari semula Rp 5.850 per kilogram menjadi Rp 5.950 per kilogram.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

7 November 2022

Uni Eropa Diharapkan Segera Rampungkan Prosedur Pembelian Gas

Uni Eropa meminta negara-negara Eropa bisa segera menyelesaikan prosedur pembelian gas agar harga tak melambung menjelang musim dingin.

Baca Selengkapnya

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

20 Oktober 2022

KTT Uni Eropa Rundingkan Bantuan Energi ke Ukraina

Bantuan ke Ukraina akan menjadi salah satu agenda pembahasan di konferensi tingkat tinggi atau KTT Uni Eropa di Brussel pada Kamis, 20 Oktober 2022.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

20 Oktober 2022

Uni Eropa Bahas Batas Harga Gas, Belum Satu Suara di Tengah Krisis Energi

Para pemimpin dari 27 negara anggota Uni Eropa akan bertemu pada Kamis, 20 Oktober 2022, untuk merundingkan lagi ihwal batas harga gas.

Baca Selengkapnya

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

12 Oktober 2022

Harga Gas Mahal, Warga Inggris Timbun Selimut hingga Lilin Menjelang Musim Dingin

Lonjakan harga dan rekor inflasi pangan di Inggris mengubah kecenderungan konsumen yang bersiap menghadapi musim dingin.

Baca Selengkapnya

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

6 Agustus 2022

KSP: Inflasi Dapat Dikendalikan karena Pemerintah Tahan Harga BBM, Gas dan Listrik

Edy Priyono menilai terkendalinya inflasi melalui stabilitas harga barang dan jasa telah menjaga konsumsi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

2 Agustus 2022

Jokowi Ingatkan Ancaman Krisis: Di Semua Negara, Harga Gas Naik 5 Kali Lipat

Meroketnya harga minyak dan gas, kata Jokowi, mendorong pelbagai negara mengalami kesulitan keuangan.

Baca Selengkapnya