Dirjen Mineral Bungkam Mengenai Rekomendasi Newmont

Reporter

Editor

Kamis, 16 Juni 2011 14:01 WIB

Newmont

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Thamrin Sihite menolak mengomentari keputusan lembaganya yang meneken surat rekomendasi pembelian saham divestasi 7 persen PT Newmont Nusa Tenggara oleh Kementerian Keuangan.

"Saya tidak tahu soal itu," kata dia usai menggelar rapat tertutup dengan Panitia Kerja Mineral Batubara Komisi VII DPR, Kamis, 16 Juni 2011. Sihite beralasan tak mengikuti perkembangan kebijakan itu. "Anda yang lebih tahu, kan?" tanyanya dengan wajah memerah.

Kementerian Keuangan berniat membeli saham Newmont sebesar 7 persen atau senilai Rp 2,1 triliun. Namun, kebijakan itu terkendala rekomendasi Kementerian Energi yang tak kunjung disetujui. Menteri Energi Darwin Zahedy mengatakan bahwa lembaganya belum bisa mengeluarkan rekomendasi karena Newmont sedang berproses hukum.

Produsen tembaga dan emas ini digugat oleh PT Pukuafu Indah, perusahaan tambang milik politikus senior Jusuf Merukh, karena merasa paling berhak menguasai pembelian saham tersebut. Namun, Kementerian Keuangan mengaku menerima surat rekomendasi dari Kementerian Energi pada 10 Juni lalu.

Sihite juga menolak mengomentari kemungkinan adanya kebijakan pembagian saham Newmont untuk PT Pukuafu. Ia lagi-lagi menegaskan tak mengerti masalah hukum yang menimpa Newmont. "Tidak ada Newmont-Newmont-nan," ujarnya seraya langsung menutup pintu mobilnya.

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar

3 November 2016

Medco Rampungkan Akuisisi Saham Newmont US$ 2,6 Miliar

Medco rampungkan transaksi akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara senilai US$2,6 miliar setara Rp33,8 triliun.

Baca Selengkapnya

Menteri Sudirman Analisis Akuisisi Medco terhadap Newmont

20 Juli 2016

Menteri Sudirman Analisis Akuisisi Medco terhadap Newmont

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said mengatakan tengah mempelajari kewajiban divestasi saham bagi PT Newmont Nusa Tenggara.

Baca Selengkapnya

Newmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T  

1 Maret 2016

Newmont Nusa Tenggara Setor Pajak dan Royalti Rp 34,7 T  

Peningkatan pembayaran royalti selama 2015 sangat signifikan dibandingkan dengan 2014 lalu.

Baca Selengkapnya

Newmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor  

22 Januari 2016

Newmont Bantah Buang Limbah di Laut Timor  

Sesuai dengan manifes, limbah yang diangkut kapal MV Red Rock adalah pelumas bekas dan limbah-limbah bekas pakai lain.

Baca Selengkapnya

Pelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont  

21 Januari 2016

Pelindo, TNI di Kupang Periksa Limbah B3 Newmont  

Rute kapal pengangkut limbah B3 berangkat dari Pelabuhan Newmont di Mataram dengan tujuan Surabaya dan singgah di Kupang.

Baca Selengkapnya

Divestasi, Penawaran Saham Freeport Dinilai Kemahalan  

16 Januari 2016

Divestasi, Penawaran Saham Freeport Dinilai Kemahalan  

Pemerintah diminta melakukan evaluasi secara menyeluruh atas penawaran divestasi saham Freeport.

Baca Selengkapnya

Perusahaan BUMN Ini Kelola Kontrak Rp 100 Triliun Tahun 2016

10 Desember 2015

Perusahaan BUMN Ini Kelola Kontrak Rp 100 Triliun Tahun 2016

PT Waskita Karya (Persero) menargetkan meraih kontrak pengerjaan proyek sebesar Rp100 triliun pada awal 2016, dengan total aset mencapai Rp43 triliun.

Baca Selengkapnya

Medco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya  

30 November 2015

Medco Akuisisi Newmont? Ini Kabar Terbarunya  

Pemilik Medco, Arifin Panigoro, dikabarkan ingin membeli 76 persen saham Newmont.

Baca Selengkapnya

Sudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu

27 November 2015

Sudirman: Rencana Akuisisi Newmont Sudah Sejak 4 Bulan Lalu

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pihaknya telah menjalin komunikasi dengan PTNNT calon pemegang saham baru.

Baca Selengkapnya

Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

19 September 2015

Martiono Pensiun, Newmont Tunjuk Nakhoda Baru

Pengganti Martiono sebagai Direktur Utama Newmont adalah Rachmat Makassau.

Baca Selengkapnya