Investigasi Animals Australia Dianggap Keliru  

Reporter

Editor

Selasa, 14 Juni 2011 18:17 WIB

Kuota Impor Daging Sapi Tetap

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Pertanian menganggap hasil investigasi Animals Australia terhadap rumah potong hewan (RPH) keliru. Sebab, hasil investigasi Kementerian Pertanian menunjukkan tidak ada penyiksaan hewan seperti yang ditayangkan lembaga swadaya masyarakat tersebut di BBC pada 30 Mei 2011.

"Yang ada adalah penyembelihan dalam situasi darurat," kata Suswono seusai bertemu atase pemerintah Australia di Kementerian Pertanian, 14 Juni 2011.

Suswono menjelaskan penyembelihan dalam situasi darurat itu yakni pemotongan sapi yang tidak dilakukan di lokasi RPH. Sebab sapi yang akan dipotong mengalami cacat seperti patah tulang kaki. "Jadi tidak ada yang sampai dipukul-pukul seperti tayangan televisi itu," ucapnya.

Ia juga menganggap hasil investigasi Animals tidak akurat. Sebab, 12 rumah potong yang diinvestigasi lembaga tersebut, terdapat satu rumah potong yang tidak beroperasi lagi , terdapat pula yang tidak pernah menerima penyembelihan sapi asal Australia. Kedua rumah potong itu berada di Nusa Tenggara Barat.

Suswono pun menyesalkan kebijakan Australia menutup keran ekspor ke Indonesia lantaran investigasi tersebut. Ia menganggap kebijakan Australia tidak adil. "Harusnya ada komunikasi lebih dulu. Ini tidak fair," ujarnya.

Namun ia mengatakan pemerintah tidak akan berbuat apapun terhadap keputusan Negeri Kangguru itu. Sebab, ia menganggap keputusan itu membuat pemerintah lebih memperketat pengawasan sekitar 700 rumah potong di Indonesia.

Ia pun berharap kesepakatannya dengan atase pemerintah Australia membentuk tim investigasi bisa meluruskan permasalahan ini. Pemerintah akan menerima seluruh kebijakan Australia bila hasil invesitasi membenarkan temuan Animals. "Tidak ada masalah bila ekspor sapi Australia dihentikan."

Atase Australia, kata Suswono, juga berharap masalah ini cepat selesai. Bila ditemukan tidak ada masalah pada RPH, mereka berharap pemerintah Indonesia tetap memberi ruang untuk ekspor sapi bakalan. "Kami bilang, bahwa pemerintah sangat fleksibel," ucapnya.

TRI SUHARMAN

Berita terkait

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

2 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

2 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

7 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

8 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

9 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

9 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

10 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

14 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

30 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

34 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya