PT Timah Minta Dividen Diturunkan

Reporter

Editor

Senin, 13 Juni 2011 15:44 WIB

Dok TEMPO/Sony Soemarsono

TEMPO Interaktif, Jakarta - Badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak di sektor pertambangan, PT Timah (Persero) Tbk, meminta porsi dividen yang seharusnya disetorkan kepada para pemegang saham tahun ini dikurangi. "Kami usulkan kepada pemegang saham agar lebih rendah dari tahun lalu," kata Direktur Keuangan Perseroan, Krishna Syarif, Senin, 13 Juni 2011, di Hotel Nikko, Jakarta.

Pada tahun lalu, Perseroan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp 156,875 miliar atau sekitar 50 persen dari laba bersih tahun 2009 yang sebesar Rp 313,8 miliar. Untuk tahun ini, Timah ingin porsi tersebut diturunkan.

Namun, saat dikonfirmasi berapa porsi dividen yang diusulkan, Krishna belum bersedia menjelaskan. "Tunggu rapat pemegang saham. Intinya, karena kami mau melakukan pengembangan usaha, kami usulkan supaya lebih rendah," kata Krishna.

Berdasarkan data, laba bersih Perseroan pada 2010 sebesar Rp 947,9 miliar atau Rp 188,3 per saham atau meningkat signifikan sekitar 203 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 313,8 miliar atau Rp 62 per saham. Kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga logam timah dunia.

Pada pertengahan kuartal ketiga 2010, harga logam timah dunia meningkat pada kisaran US$ 22.000 per metrik ton dari sebelumnya yang berada pada kisaran US$ 16.000 per metrik ton pada kuartal pertama dan kedua. Kenaikan tersebut akhirnya berdampak pada kenaikan margin usaha Perseroan pada akhir kuartal keempat 2010.

Sementara, pada tahun ini, Perseroan memperkirakan konsumsi logam timah dunia pada tahun 2011 akan mengalami kenaikan sekitar 10 persen dari tingkat konsumsi pada tahun 2010 yang sebesar 330.000 ton. Produksi logam timah juga diperkirakan akan meningkat menjadi 345.000 ton dengan harga rata-rata logam timah tahun 2011 yang diterima Perseroan diprediksi sekitar US$ 23.000 per ton.

Pada tahun ini, Perseroan berencana untuk meningkatkan pendapatan dari produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, salah satunya dengan pengembangan produk premium timah yang memiliki kadar Sn lebih tinggi dari standar LME dengan brand "Banka". Saat ini, kontribusi penjualan produk premium timah dengan kadar Sn di atas 99,9 persen telah mencapai 60 persen dari total seluruh penjualan.

Perseroan juga sedang mengembangkan produk hilir timah yang memiliki margin yang lebih signifikan. Salah satunya adalah pembangunan pabrik timah chemical yang berlokasi di Cilegon, Banten. Pabrik yang memiliki kapasitas produksi sebesar 10.000 ton per tahun ini nantinya akan terus dikembangkan lagi sehingga kapasitas produksinya terus mengalami peningkatan.

Perseroan juga dikabarkan sedang dalam proses pembahasan rencana mengakuisisi produsen aspal, PT Sarana Karya (Persero), untuk pembangunan pabrik pengolahan aspal alam. Menurut Krishna, saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari para pemegang saham.


EVANA DEWI

Berita terkait

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

2 hari lalu

Hasil RUPST: Telkom Bagikan Dividen 17,68 Triliun Rupiah

Dividen sebesar Rp 178,50 per lembar saham tersebut akan diberikan pada 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

2 hari lalu

Kejaksaan Agung Janji Bakal Ungkap Tuntas Korupsi Timah yang Rugikan Negara dan Lingkungan Rp 271 Triliun

Kejaksaan Agung berjanji akan mengungkap kasus korupsi tata niaga timah di PT Timah Tbk yang merugikan negara dan lingkungan Rp 271 triliun.

Baca Selengkapnya

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

3 hari lalu

Alasan Kejaksaan Agung Periksa Robert Bonosusatya sebagai Saksi di Perkara Korupsi di PT Timah

Robert Bonosusatya mengklaim hanya berteman dengan keempat nama tersangka korupsi timah, tapi tak pernah berbisnis timah.

Baca Selengkapnya

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

4 hari lalu

Hendry Lie Pendiri Sriwijaya Air Tersangkut Kasus Timah, Apa Peran dan Dampaknya pada Maskapai?

Kejaksaan Agung menetapkan pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie sebagai tersangka kasus dugaan korupsi PT Timah, bagaimana dampaknya ke Maskapai?

Baca Selengkapnya

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

4 hari lalu

Seribu Orang Kena PHK Efek Korupsi Timah

PJ Gubernur Bangka Belitung menyebut sekitar seribu pekerja di lima smelter yang terkait korupsi timah terkena PHK

Baca Selengkapnya

EKSKLUSIF: Robert Bonosusatya Jelaskan Transfer Uang ke Tersangka Kasus Korupsi Timah

5 hari lalu

EKSKLUSIF: Robert Bonosusatya Jelaskan Transfer Uang ke Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Robert Bonosusatya blak-blakan soal uang yang dikirimnya kepada salah satu tersangka kasus dugaan korupsi timah di Bangka Belitung.

Baca Selengkapnya

EKSKLUSIF: Cerita Robert Bonosusatya soal Dugaan Korupsi Timah di Bangka Belitung

5 hari lalu

EKSKLUSIF: Cerita Robert Bonosusatya soal Dugaan Korupsi Timah di Bangka Belitung

Pengusaha Robert Bonosusatya telah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi timah yang menyeret kawan-kawannya. Begini cerita Robert.

Baca Selengkapnya

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

5 hari lalu

Astra International Tebar Dividen Rp 21 T, Dapat Rp 519 per Saham

Astra International akan bagi-bagi dividen tunai tahun buku 2023 mencapai Rp 21 triliun atau Rp 519 per saham. Ada Rp 12,8 triliun laba ditahan.

Baca Selengkapnya

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

6 hari lalu

Somasi Minta Robert Bonosusatya Jadi Tersangka Korupsi PT Timah Tak Direspons, MAKI Akan Gugat Praperadilan Kejaksaan Agung

Boyamin mengklaim punya data sendiri tentang Robert Bonosusatya dalam pusaran korupsi timah yang telah diserahkan kepada penyidik Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

9 hari lalu

Deretan Mobil Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung, dari Rolls Royce sampai Ferrari

Berikut sederet mobil Harvey Moeis yang telah disita Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya