TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah Vietnam telah melakukan berbagai kebijakan untuk menciptakan pertanian berkelanjutan. "Kami melakukan investasi dengan membangun infrastruktur untuk mendukung produksi beras berupa irigasi," kata Menteri pertanian dan pembangunan Pedesaan Vietnam, Cao Duc Phat di sela-sela rangkaian acara World Economic Forum di Jakarta, hari ini.
Selain dukungan infrastruktur, pemerintah Vietnam juga memberikan berbagai bantuan kepada petani. Antara lain berupa sistem perbankan untuk petani. "Agar petani mendapat pinjaman dengan lebih mudah," kata dia.
Kebijakan tersebut dilakukan agar petani mau lebih banyak investasi untuk menambah produksi pangan. Langkah Pemerintah Vietnam ini terbukti bisa membawa mereka melewati krisis pangan tahun lalu.
Phat memang tidak mau menyebutkan berapa sebenarnya produksi beras Vietnam tahun lalu maupun target tahun ini. Namun, dalam keadaan krisis pangan saja, negara itu sudah mampu melakukan ekspor beras ke Indonesia.
Pembangunan sektor pertanian di Vietnam juga telah meningkatkan derajat hidup rakyatnya. Pada 2006, jumlah petani miskin masih sekitar 15,5 persen. "Kini, jumlahnya tinggal 10,6 persen," kata Phat.
Ke depan, Vietnam akan terus meningkatkan produksi berasnya baik dari sisi kualitas dan kuantitas. Sehingga beras asal Vietnam bisa kompetitif dan akhirnya memberi keuntungan berupa pendapatan lebih tinggi bagi petani.
Eka Utami Aprilia
Berita terkait
Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern
13 jam lalu
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaMengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024
2 hari lalu
Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.
Baca SelengkapnyaMentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi
4 hari lalu
Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.
Baca SelengkapnyaProgram Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian
7 hari lalu
Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
11 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
14 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
16 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
16 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
27 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
39 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya