Aktivitas Rumah Jagal Medan Nyaris Lumpuh

Reporter

Editor

Jumat, 3 Juni 2011 22:12 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO Interaktif, Medan - Bangunan bercat putih yang mulai kusam itu tampak sepi. Berada di atas areal lebih dari 5 hektare, tak tampak aktivitas penyembelihan di Kompleks Rumah Potong Hewan Medan di Jalan Mabar, Medan, Sumatera Utara.

Bangunan tersebut terdiri atas enam bagian. Bagian pertama gedung perkantoran. Di sisinya gedung ruang rapat. Tiga bagunan di belakang kompleks berfungsi sebagai lokasi penyembelihan, dan dua bangunan dengan sekat besi berjajar sebagai lokasi peristirahatan hewan yang akan disembelih.

Bangunan lain berada di sisi kanan gedung utama, disekat dengan tembok, dijadikan sebagai lokasi penyembelihan khusus ternak babi. Sejumlah kendaraan roda dua dan empat tampak terparkir di depan gedung induk. Beberapa karyawan perempuan, duduk di beranda kantor sembari bergunjing.

Tempo mengitari areal kompleks ditemani Kepala Bagian Umum RPH Medan, Andi Sulistiawan dan Kepala Unit Pemotongan, Jumadi. Kami tak mendapati satu pun hewan ternak seperti sapi (lembu) dan kambing di kandang. Biasanya sapi yang akan disembelih, sehari sebelumnya diistirahatkan di dua kandang. “Penyembelihan mulai jam satu dini hari,” katanya.

Jumadi mengakui sejak beberapa pekan ini ternak yang akan dijagal di kompleks Mabar merosot jumlahnya. “Tadi malam hanya empat lembu yang dipotong,” kata Jumadi. Pernyataan itu seakan dibenarkan dengan kondisi dua kandang peristirahatan ternak yang kosong melompong. Tumpukkan rumput dan wadah air, tersedia di kedua lokasi masih terisi.

Jejak keberadaan hewan ternak pun tak ditemukan, seperti, kotoran sapi yang berceceran di lantai peristirahatan itu. Peristiwa ini tak pernah dialami RPH Medan sejak berdiri pada 1984. Dua lokasi penampungan berkapasitas 100 ternak, kini tak berfungsi seperti tahun sebelumnya, nyaris lumpuh.

Nyaris lumpuhnya aktivitas penyembelihan di perusahaan milik Pemerintah Kota Medan ini terkait dengan pemberitaan televisi dan ancaman pemerintah Australia yang akan menghentikan pengiriman sapi ke Indonesia. Australia berdalih, penghentian karena praktek kekejaman di sejumlah rumah jagal di Tanah Air.

Hal itu diakui Direktur Umum Keuangan RPH Medan, Tatang Sutalaksana dan Kepala Bagian Umum RPH Medan, Andi Sulistiawan. Tatang mengklaim, sebelum mencuatnya tudingan kekejaman itu, tiap hari RPH Medan menyembelih 40 ekor sapi, 60 ekor kambing, dan 150 babi.

Namun, keduanya membantah terjadi kekejaman terhadap ternak yang akan disembelih. Bahkan, Andi menambahi, pemerintah Australia yang justru memberi bantuan sarana penyembelihan di RPH Medan. “Seperti ini, (bak penyembelihan)," ujar Andi.


Sebelumnya, Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig menginstruksikan pengkajian kembali kebijakan ekspor sapi potong untuk Indonesia. Pernyataan itu dilontarkan menanggapi tayangan program televisi Australian Broadcasting Corp yang bertajuk "Fuor Corners", yang menggambarkan tata cara penyembelihan sapi yang "tak patut".

SOETANA MONANG HASIBUAN

Berita terkait

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

4 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

5 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

6 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

6 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

6 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo Ungkap Beberapa Rahasia, Termasuk Permintaan Firli Bahuri Rp 50 Miliar

Beberapa rahasia terungkap saat sidang Syahrul Yasin Limpo, termasuk adanya permintaan Rp 50 miliar dari Ketua KPK saat itu Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

10 hari lalu

Eks Ajudan Syahrul Yasin Limpo Ungkap Ada Permintaan Uang Rp 50 Miliar dari Firli Bahuri

Eks ajudan Syahrul Yasin Limpo mengetahui adanya permintaan uang sebesar Rp 50 miliar dari mantan Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

27 hari lalu

Usut TPPU Syahrul Yasin Limpo, KPK Panggil Kepala Biro Umum Setjen Kementan

KPK memanggil Kabiro Umum Setjen Kementan sebagai saksi dalam penyidikan TPPU Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

30 hari lalu

Usai Eksepsinya Ditolak Hakim, Syahrul Yasin Limpo: Saya akan Bertanggung Jawab

Hakim PN Tindak Pidana Korupsi menolak eksepsi bekas Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), dalam perkara dugaan gratifikasi

Baca Selengkapnya

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

31 hari lalu

KPK Dalami Temuan Catatan Proyek Kementan dari Rumah Pengusaha Pakaian Dalam Hanan Supangkat

KPK menemukan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan proyek-proyek di Kementerian Pertanian saat menggeledah kediaman CEO PT Mulia Knitting Factory Hanan Supangkat.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

31 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya