BI akan Perketat Pengawasan Bank Pemerintah

Reporter

Editor

Senin, 8 Desember 2003 17:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah mengatakan pihaknya akan memperketat pengawasan terhadap semua bank, terutama bank pemerintah. Upaya ini dilakukan setelah rekening PT Bank Negara Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia dibobol."Kami akan memakai semua kemungkinan untuk mengawasi semua bank," katanya usai rapat dengan Dana Moneter Internasional di Departemen Keuangan Jakarta, Senin (8/12). Menurut Burhanuddin, pihaknya juga meningkatkan pengawasan pada bank-bank besar yang kerusakannya bisa merembet secara nasional.Namun, katanya, bagaimana pun ketatnya pengawasan yang dilakukan Bank Indonesia, tidak akan bisa mencegah kasus pembobolan serupa jika, "Karyawan banknya tidak punya integritas." Untuk itu, Burhanuddin telah mengumpulkan semua direksi bank dan meminta memperkuat integritas karyawan di banknya masing-masing.Burhanuddin mengaku belum menerima nama-nama calon direksi dan komisaris BNI yang akan diuji kepatutan dan kelayakannya di Bank Indonesia. "Saya dengar hari ini nama-nama mereka akan saya terima," katanya. Untuk itu ia belum bisa memastikan apakah BI akan mempertahankan komisaris yang lama. Bank Indonesia, katanya, akan bekerja ekstra keras agar uji kepatutan dan kelayakan itu bisa selesai pekan ini. "Tanggal 15 Desember harus sudah selesai," katanya.Seperti diketahui rekening BNI bobol Rp 1,7 triliun akibat pengajuan rekening ekspor fiktif oleh Gramarindo Group milik Maria Pauline Loumowa. Sementara rekening BRI tahun ini kecolongan Rp 294 miliar.Di tempat yang sama Kepala Perwakilan IMF untuk Indonesia David CL Nellor mengatakan, pembobolan bank disebabkan oleh lemahnya pengawasan internal bank. "Ini harus menjadi fokus perhatian dalam jangka pendek," katanya. Untuk jangka menengah, kata Nellor, pemerintah harus memfokuskan pada kebijakan apa yang akan diambil dan mengatur bank-bank milik pemerintah itu. "Misalnya, apakah akan dijual ke investor strategis," katanya. Namun, bagi Nellor, budaya kredit merupakan hal yang paling dasar yang harus diterapkan pada setiap bank. Pasalnya, kata dia, pengelolaan kredit yang baik akan meningkatkan kepercayaan nasabah dan investor, selain mempermudah fingsi intermediasi perbankan. "Budaya kredit yang baik menunjukan kredit disalurkan secara benar," katanya. Bagja Hidayat - Tempo News Room

Berita terkait

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

50 detik lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

3 menit lalu

Gerindra Tegaskan Penyusunan Kabinet Prabowo Belum Dimulai

Sufmi Dasco Ahmad menegaskan bahwa presiden terpilih Prabowo Subianto belum pernah mengeluarkan susunan kabinet resmi.

Baca Selengkapnya

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

4 menit lalu

Khofifah Ungkap Alasan Kembali Gandeng Emil dalam Pilkada Jatim 2024

Khofifah menyatakan kembali berproses bersama Emil dalam Pilkada Jatim 2024 pada November 2024.

Baca Selengkapnya

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

6 menit lalu

Indonesia vs Uzbekistan di Piala Asia U-23 2024, Tim Serigala Putih Sudah Siap Hadapi Laga Sulit

Pemain Uzbekistan U-23 Umarali Rakhmonaliev mewaspadai kekuatan Timnas Indonesia sebagai tim debutan di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

11 menit lalu

Satu Hari Bersama Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan

Berikut perjalanan Tempo dengan penyair Joko Pinurbo di Seminari Mertoyudan, sebelas tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

18 menit lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

20 menit lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg Hari Ini

MK menggelar sidang perdana sengketa pileg DPR RI, DPRD provinsi, DPRD kabupaten atau kota, dan DPD RI hari ini.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

21 menit lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

24 menit lalu

5 Fakta Manuver Partai Politik Pasca Putusan MK: Dukung Pemerintahan Prabowo hingga Masih Mengambang

Pasca Putusan MK, Sekjen PKS menyebut, PKS ingin berbuat sesuatu bagi bangsa Indonesia setelah dua periode atau 10 tahun berada di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

27 menit lalu

Jokowi Percaya Bahlil Pimpin Satgas Gula dan Bioetanol, Ini 7 Tugas Pokoknya

Presiden Jokowi tunjuk Menteri Investasi Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Satgas Gula dan bioetanol. Apa saja tugas-tugasnya?

Baca Selengkapnya