Debt Collector Perusahaan Pembiayan Paling Banyak Dikeluhkan  

Reporter

Editor

Rabu, 6 April 2011 12:28 WIB

TEMPO/Edi Wahyono
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Pertambangan Mineral (Disperindag) Kota Kediri Haris Chandra mengaku banyak menerima keluhan masyarakat atas sikap penagih hutang (debt collector). Perusahaan pembiayaan atau finance paling banyak dilaporkan konsumen.

Haris mengatakan laporan yang diterima selama ini didominasi oleh sikap arogan debt collector saat melakukan penagihan.

Bahkan tak jarang perusahaan finance yang memaksa para penagih hutangnya melakukan perampasan kendaraan bermotor di tengah jalan. “Debt collector finance paling sering dikeluhkan,” kata Haris kepada Tempo, Rabu (6/4).

Dalam waktu dekat Disperindag akan mengumpulkan para pemilik perusahaan finance dan perwakilan konsumen di Kediri untuk merumuskan cara kerja debt collector.

Pemerintah, menurut Haris, tidak memiliki kewenangan untuk melarang praktek penagihan oleh debt collector. “Debt Collector sudah menjadi perangkat perusahaan finance,” ujarnya.

Pembahasan itu sekaligus mensosialisasikan penyelesaian sengketa konsumen dan perusahaan finance melalui Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Selama ini banyak masyarakat yang tak mengetahui keberadaan BPSK, lembaga yang melindungi mereka.

Haris menambahkan, perilaku perusahaan finance juga kerap menyalahi kesepakatan saat bekerjasama dengan konsumen.

Salah satunya adalah dengan menarik kendaraan bermotor dan beban biaya angsuran hingga beberapa bulan ke depan ketika terjadi keterlambatan pembayaran.

Padahal seharusnya ketika konsumen telah melunasi tunggakan, kendaraan bemotor harus segera dikembalikan. “Bukan membebani dengan pembayaran bulan berikutnya sekaligus,” papar Haris.

Haris tidak menginginkan kasus pembunuhan yang diduga dilakukan debt collector Citibank terhadap Irzen Octa terjadi di Kediri.

I Nengah Sulistyo, 26 tahun, salah seorang debt collector di salah satu lembaga pembiayaan di Kediri mengaku tak memiliki pilihan ketika mendapat perintah dari perusahaan finance.

Menurut Nengah Sulistyo, honor yang dia terima sangat dipengaruhi keberhasilannya membawa atau menarik kendaraan bermotor yang bermasalah. Tak jarang Nengah Sulistyo terpaksa melakukan penarikan di tengah jalan atau di tempat umum saat memergoki kendaraan bermotor yang dicarinya.

“Biasanya konsumen yang nakal bersembunyi atau menggadaikan kepada orang lain,” ucapnya. HARI TRI WASONO.

Berita terkait

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

19 hari lalu

Kredit Macet Pinjol Meningkat di Masa Lebaran

Turunnya pendapatan sebagian peminjam pinjol menaikkan risiko kredit macet di masa lebaran.

Baca Selengkapnya

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

50 hari lalu

Generasi Z dan Milenial Terbanyak Terjerat Kredit Macet Pinjol, Apa Sebabnya?

Ekonom Yusuf Wibisono angkat bicara soal akar masalah fundamental dari maraknya kredit macet Pinjol pada generasi muda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

57 hari lalu

Prabowo Cerita Pernah Punya Utang di Bank Mandiri dan Telah Bayar Lunas: Rekam Jejak Saya Tidak Terlalu Buruk

Prabowo Subianto bercerita, dia pernah punya utang di PT Bank Mandiri Tbk dan telah membayar utang itu 100 persen tanpa potongan.

Baca Selengkapnya

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

1 Februari 2024

Kredit Korporasi dan Komersial Kerek Aset Bank Mandiri, Terbesar Se-Indonesia

Aset Bank Mandiri pada 2023 mencapai Rp 2.174 triliun. Ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi dan komersial.

Baca Selengkapnya

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

30 Januari 2024

Jokowi Puji Semangat Kerja Nasabah PNM: Pengusaha Jangan Ngelentruk, Nglokro..

Jokowi mengaku sangat senang melihat kredit macet permodalan yang terbilang lebih rendah dibanding temuan kredit macet perbankan.

Baca Selengkapnya

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

28 Januari 2024

Kredit Macet Nelayan Capai Rp 878 Miliar, Ganjar-Mahfud Janji Bakal Diputihkan

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mengunjungi Kampung Nelayan Kurnia di Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

26 Januari 2024

Ekonom Sebut Kerja Sama ITB-Pinjol Danacita Sediakan Cicilan UKT Berpotensi Kredit Macet

Cicilan UKT ITB via Pinjol Danacita berpotensi jadi kredit macet.

Baca Selengkapnya

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

26 Januari 2024

Kala Ganjar dan Mahfud Md Janji Bakal Hapus Kredit Macet Petani-Nelayan

Pasangan capres-cawapres Ganjar-Mahfud Md berjanji bakal menghapus kredit macet petani dan nelayan jika jadi pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

26 Januari 2024

Mahfud Md Janji Hapus Kredit Macet Petani dan Nelayan

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md berjanji akan menghapus kredit macet petani dan nelayan.

Baca Selengkapnya

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

14 Januari 2024

Akulaku Diberi Waktu hingga Juni untuk Perbaiki Bisnis Paylater

OJK memberikan tambahan waktu kep Akulaku untuk mengambil sejumlah langkah perbaikan bisnis paylater hingga Juni 2024.

Baca Selengkapnya