Hingga September, Pengusaha Tahan Ekspor Ban

Reporter

Editor

Senin, 4 April 2011 15:52 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Eksportir menahan ekspor ban ke Jepang, pasca bencana gempa dan tsunami yang melanda negara itu. "Kami menahan ekspor ke Jepang, hingga ada kejelasan pasokan listrik atau paling tidak sampai September baru mulai ekspor lagi," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha ban Indonesia, Aziz Pane ketika dihubungi, hari ini.

Ban yang diekspor ke negara sakura itu untuk memasok pabrik ban Bridgestone dan perusahaan produsen mobil Jepang. Namun, pasca bencana, produsen mobil seperti Nissan, berhenti beroperasi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor ban jenis new pneumatic tyres pada Maret menurun drastis dibandingkan bulan sebelumnya.

Pada Februari, ekspor pneumatic tyres mencapai US$ 15,7 juta dengan volume 4,06 ribu ton. Namun, pada Maret, jumlah ekspor menyusut hingga hanya 1,39 ton dengan nilai US$ 4,82 ribu.

Secara umum, ekspor Indonesia ke Jepang pada bulan Maret memang mengalami kontraksi. Kementerian Perdagangan mencatat hingga 28 Maret, ekspor nonmigas ke Jepang turun 39,15 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada Maret 2011, ekspor Indonesia ke Jepang hanya US$ 809 juta. Nilai ekspor tersebut juga lebih rendah 24 peren dibandingkan Februari.

Dari data yang sama juga diperoleh volume ekspor ke Jepang pada Maret turun 54,55 persen dibanding Februari 2011. volume ekspor ke Jepang menurut pelabuhan bongkar, pada Maret 2011 hanya 1,54 juta ton.

Penurunan ekspor karena berkurangnya permintaan bahan baku atau bahan baku penolong asal Indonesia oleh industri manufaktur di Jepang. "Sebab, utilisasi kapasitas produksi di Jepang harus menyesuaikan dengan pasokan listrik," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, Deddy Saleh.

Selain itu, berkurangnya daya beli masyarakat Jepang juga mempengaruhi produktivitas industri.

Meski begitu, kontraksi ekspor ke Jepang diharapkan hanya terjdi selama 6 bulan. "Kemudian akan kembali menguat karena pelabuhan tujuan ekspor yang mengalami gangguan hanya 0,7 persen," kata dia.

Optimisme Deddy juga berdasarkan pada perbandingan kinerja ekspor pada saat bencana gempa melanda kobe pada Januari 1995. "Gempa Kobe memukul industri Jepang
jauh lebih besar dari sekarang," kata dia. Sebab, Kobe kawasan industri yang cukup besar di Jepang.

Dengan demikian, pemerintah juga berharap krisis Jepang tidak berpengaruh pada target ekspor nonmigas Indonesia pada 2011. Angka ekspor tahun ini diharapkan bisa mencapai US$ 139 miliar - US$ 146 miliar.

EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

15 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

16 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya