Pengembangan Madura Butuh Rp 10 Triliun  

Reporter

Editor

Rabu, 16 Maret 2011 05:50 WIB

Jembatan Suramadu. ANTARA/Iggoy el Fitra
TEMPO Interaktif, Jakarta - Deputi Perencanaan Badan Pelaksana Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) Maurits Pasaribu mengusulkan alokasi dana Rp 10 triliun untuk pembangunan infrastruktur selama lima tahun mendatang di Madura. Selain untuk memfasilitasi pembangunan di kawasan kaki Jembatan Surabaya dan Madura, untuk membangun pelabuhan peti kemas di Pantai Utara Jawa.
Saat ini BPWS memiliki dana Rp 565 miliar, yang di antaranya berasal dari Kementerian Pekerjaan Umum Rp 135 miliar dan Rp 130 miliar dari Kementerian Perhubungan. BPWS dibentuk melalui Peraturan Presiden No. 27 Tahun 2008, yang memberi amanat dalam mendorong percepatan pembangunan di Surabaya-Madura, khususnya Pulau Madura, untuk meningkatkan perekonomian Jawa Timur.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto menyatakan dana tambahan sekitar Rp 66 miliar sudah dialokasikan untuk pembangunan lintas tengah dan selatan di Madura. Jalan lintas selatan ini menghubungkan Bangkalan-Sumenep. Menurut dia, sampai saat ini jalan yang rusak sudah diperbaiki. "Lintas tengah sudah ada, dan akan diperkuat," ujarnya.
Hal ini menanggapi pernyataan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto sebelumnya. Ia menyebutkan, pengembangan wilayah Madura harus segera dilakukan menyusul pembangunan Jembatan Suramadu, yang telah memakan biaya besar. "Jembatan ini harus bisa mendorong pembangunan di Madura," ujarnya.
Djoko berharap BPWS dapat mendorong pembangunan di Madura bagian lain, misalnya jalan-jalan yang menghubungkan dari Madura barat ke Madura timur. Karena rencana induk pembangunan di Madura sudah ada dan terarah, menurut dia, tinggal bagaimana memprioritaskan kegiatan yang lebih strategis.

IRVAN WIRADINATA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

3 menit lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

5 menit lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

5 menit lalu

Israel Keluarkan Travel Warning ke Swedia Jelang Perhelatan Eurovision

Israel mengeluarkan travel warning bagi warganya untuk tidak menghadiri kontes lagu Eurovision yang digelar di Malmo, Swedia, pekan depan

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

12 menit lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

14 menit lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-23 setelah Jepang Jadi Kampiun Edisi 2024

15 menit lalu

Daftar Lengkap Juara Piala Asia U-23 setelah Jepang Jadi Kampiun Edisi 2024

Timnas Jepang U-23 memastikan diri menjadi tim yang paling sering menjuarai Piala Asia U-23 setelah menjuarai edisi 2024.

Baca Selengkapnya

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

18 menit lalu

Frankly Speaking: Sinopsis dan Pemeran Drakor Ini

Drama Korea atau drakor Frankly Speaking telah tayang pada Rabu, 1 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

19 menit lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

22 menit lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

33 menit lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya