Kisruh Politik Hambat Pertumbuhan Ekonomi  

Reporter

Editor

Selasa, 15 Maret 2011 14:26 WIB

Sofyan Wanandi. TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Surakarta - Pertumbuhan ekonomi nasional selama 1,5 tahun terakhir disebut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofyan Wanandi seperti jalan di tempat. Sebab jalannya perekonomian direcoki kisruh politik. “Seperti Gayus dan reshuffle,” tukas Sofyan saat menjadi pembicara dalam seminar nasional Strategi Meningkatkan Daya Saing Bangsa di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Selasa (15/3).

Menurutnya, kasus mafia pajak Gayus Tambunan dan isu pergantian kabinet membuat ketidakpastian dunia usaha. Semua pihak menjadi repot mengurusi persoalan tersebut dan mengabaikan pertumbuhan ekonomi. “Terlalu banyak waktu yang habis untuk politik,” tambahnya.

Dia mengatakan, ada yang salah dalam pengelolaan Indonesia selama ini. Salah satunya anggaran pemerintah lebih banyak untuk belanja rutin dan membayar utang, daripada untuk pembangunan infrastruktur. “80 persen dari seluruh anggaran untuk belanja rutin, sedangkan untuk pembangunan cuma 9-10 persen,” ujarnya. Ini membuat perekonomian seperti jalan di tempat.

Selama sepuluh tahun terakhir, kata dia, pemerintah lebih senang menjual kekayaan alam seperti batu bara dan kelapa sawit ke luar negeri, daripada menggenjot pertumbuhan industri. Padahal industrilah yang sejatinya mendorong pertumbuhan ekonomi.

“Industri akan memberikan nilai tambah suatu produk. Jika terus menerus mengekspor bahan mentah, suatu saat akan habis,” tegasnya. Pemerintah juga tidak melindungi industri dalam negeri dengan memperbanyak impor barang jadi.

Karena itu, Sofyan meminta pemerintah belajar dari Cina, yang mendasarkan ekonominya pada kekuatan industri. Salah satunya dengan mencetak 500 ribu teknisi atau tenaga profesional tiap tahunnya. “Sementara kita, lebih banyak mencetak calon politisi,” ujarnya seraya menyebut jumlah calon politisi pada pemilu legislatif 2009 lebih banyak daripada jumlah pengusaha. Saat itu calon politisi 500 ribuan, sementara pengusaha hanya 400 ribuan.

Dari kondisi itu, Sofyan mengharapkan perguruan tinggi lebih banyak lagi mencetak calon wiraswasta. Dalam forum yang sama, Pembantu Rektor I UNS Ravik Karsidi mendukung pernyataan Sofyan. Menurutnya, mahasiswa tidak hanya disiapkan sebagai pegawai, tapi juga wirausaha.

“Di UNS sudah ada mata kuliah kewirausahaan. Diharapkan memberikan gambaran kepada mahasiswa bahwa setelah lulus tidak harus menjadi pegawai atau karyawan kantor,” ucapnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

3 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Melemah pada Sesi Pertama Perdagangan Hari Ini, Indeks Sektor Keuangan Turun Paling Dalam

Samuel Sekuritas Indonesia menyebut IHSG masih kembali melemah pada sesi pertama hari ini. Sempat naik cukup tinggi di awal sesi, tapi ditutup melemah

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

5 jam lalu

Jokowi: Kekurangan Air Bisa Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Hingga 6 Persen sampai 2050

Presiden Jokowi mengatakan, secara ekonomi, kekurangan air bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen sampai 2050.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

3 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

4 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

5 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

8 hari lalu

Prabowo Sesumbar Sejahterakan Indonesia dalam 4 Tahun, Ini Catatan Janjinya Saat Kampanye Pilpres 2024

Prabowo mengatakan dirinya hanya butuh 3-4 tahun untuk menyejahterakan Indonesia. Ini janji Prabowo-Gibran saat kampanye pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

11 hari lalu

Apindo Optimistis Target Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tercapai

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen pada tahun ini dapat tercapai.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

12 hari lalu

Bamsoet Dorong Pemerintah Bijak Mengelola Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi yang positif patut dikelola dengan penuh kebijaksanaan karena ketidak pastian global.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

12 hari lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

12 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya