IPO Garuda Sepi Peminat Karena Terlalu Mahal  

Reporter

Editor

Kamis, 10 Februari 2011 13:36 WIB

Penawaran perdana saham PT Garuda Indonesia. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO Interaktif, Jakarta - Analis pasar modal mengungkapkan persoalan harga menjadi penyebab kurangnya permintaan terhadap penawaran perdana saham publik (IPO) PT Garuda Indonesia. "Price earning ratio (PER) perusahaan terlalu tinggi dibandingkan perusahaan penerbangan Asia lain," ujar analis dari PT Infovesta Utama, Praska Putrantyo, kepada Tempo, Rabu (10/2).

Ia mengatakan, rata-rata PER perusahaan penerbangan Asia adalah 10. Saham Garuda yang ditawarkan pada harga Rp 750 per lembar dan rasio laba terhadap saham yang beredar (EPS) sebesar 25 membuat PER menjadi 30. "EPS perusahaan terlalu besar. Valuasi saham terlalu tinggi."

Meski industri penerbangan nasional tumbuh pesat sepanjang tahun lalu, investor masih bingun menentukan harga wajar saham industri penerbangan. Karenanya, investor cenderung berhati-hati dalam mencermati saham perusahaan pelat merah ini.

Restrukturisasi utang sejak 2009 yang dilakukan perusahaan belum bisa membebaskan Garuda dari jerat utang. Hal ini menimbulkan sentimen negatif di kalangan investor. Praska menolak anggapan waktu penawaran saham Garuda yang berbarengan dengan rights issue Bank Mandiri dan penurunan indeks harga saham gabungan sebagai penyebab kurangnya minat investor. Menurut dia, kedua hal tersebut tak berpengaruh pada IPO Garuda.

Ia memprediksi kehati-hatian investor masih akan bertahan hingga penutupan masa penawaran. Garuda menawarkan saham perdananya senilai Rp 750 per lembar. Kurangnya peminat membuat saham perusahaan ini melempem sepanjang penawaran. Jumlah saham yang ditawarkan juga telah dikurangi dari semula 9,4 miliar lembar saham menjadi 6,4 miliar lembar saham.

Menurut rencana, Garuda akan melantai di Bursa besok pukul 09.30 WIB. Pencatatan perdana perusahaan pelat merah ini rencananya dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara, Menteri Keuangan, dan Menteri Perhubungan.

ANTON WILLIAM

Berita terkait

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Profil Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda Indonesia yang Didakwa Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun

19 September 2023

Profil Emirsyah Satar, Eks Dirut Garuda Indonesia yang Didakwa Rugikan Negara Rp 9,3 Triliun

Emirsyah Satar didakwa jaksa telah merugikan negara Rp 9,3 triliun. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Didakwa Rugikan Negara Rp9,3 Triliun

18 September 2023

Mantan Dirut Garuda Indonesia Emirsyah Satar Didakwa Rugikan Negara Rp9,3 Triliun

Emirsyah Satar tanpa hak menyerahkan rencana pengadaan armada atau Fleet Plan PT GA yang merupakan rahasia perusahaan kepada Soetikno Sudarjo.

Baca Selengkapnya

Projo Dorong Pengusutan Korupsi BUMN Setelah Emirsyah Satar Jadi Tersangka Korupsi Garuda

28 Juni 2022

Projo Dorong Pengusutan Korupsi BUMN Setelah Emirsyah Satar Jadi Tersangka Korupsi Garuda

Projo meminta penegak hukum melanjutkan pengusutan kasus dugaan korupsi di BUMN setelah penetapan Emirsyah Satar tersangka di kasus korupsi Garuda.

Baca Selengkapnya

Garuda Blak-blakan Nasib Bombardier dan ATR Setelah Korupsi Pesawat Terbongkar

28 Juni 2022

Garuda Blak-blakan Nasib Bombardier dan ATR Setelah Korupsi Pesawat Terbongkar

Pesawat Bombardier Garuda akan dikembalikan ke lessor. Sedangkan pesawat ATR akan dioperasikan seluruhnya oleh Citilink.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tetapkan Emirsyah Satar Tersangka Kasus Korupsi Garuda, Ini Kata KPK

28 Juni 2022

Kejagung Tetapkan Emirsyah Satar Tersangka Kasus Korupsi Garuda, Ini Kata KPK

KPK menyampaikan apresiasinya kepada Kejaksaan Agung yang telah melakukan penyidikan terkait dugaan korupsi Garuda Indonesia Tahun 2011-2021.

Baca Selengkapnya

Emirsyah Satar dalam Dua Kasus Korupsi di Kejaksaan Agung dan KPK

27 Juni 2022

Emirsyah Satar dalam Dua Kasus Korupsi di Kejaksaan Agung dan KPK

Emirsyah Satar dijadikan tersangka kasus korupsi Garuda Indonesia oleh Kejaksaan Agung. Sebelumnya dia terjerat kasus korupsi yang ditangani KPK.

Baca Selengkapnya

Jaksa Agung Sebut Kasus Garuda Emirsyah Satar yang Ditangani Kejaksaan Beda dengan KPK

27 Juni 2022

Jaksa Agung Sebut Kasus Garuda Emirsyah Satar yang Ditangani Kejaksaan Beda dengan KPK

Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menyebut kasus korupsi Garuda Indonesia dengan tersangka Emirsyah Satar di Kejaksaan beda dengan KPK.

Baca Selengkapnya

Korupsi Garuda untuk Pengadaan Bombardier dan ATR Rugikan Negara Rp 8,8 Triliun

27 Juni 2022

Korupsi Garuda untuk Pengadaan Bombardier dan ATR Rugikan Negara Rp 8,8 Triliun

Kerugian negara dari kasus korupsi Garuda Indonesia terhitung dari pengadaan pesawat CRJ-1000 dan pesawat ATR 72-600 sebanyak 23 pesawat.

Baca Selengkapnya

Profil Emirsyah Satar, Eks Bos Garuda yang Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi

27 Juni 2022

Profil Emirsyah Satar, Eks Bos Garuda yang Ditetapkan Jadi Tersangka Korupsi

Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama di Garuda Indonesia, Emirsyah Satar pernah didapuk sebagai Direktur Keuangan di perusahaan yang sama.

Baca Selengkapnya