TEMPO Interaktif, Jakarta - Harga beras di pasar induk Cipinang, Jakarta berangsur turun. Faktor penyebabnya yaitu awal Maret sudah masuk musim panen raya padi, selain itu juga ditambah dengan stok beras impor dari Perum Bulog yang mulai digelontorkan melalui Operasi Pasar.
Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurthi mengatakan harga beras turun karena memasuki musim panen raya pada akhir Februari hingga awal Maret mendatang. “Ke depannya harga beras akan semakin turun lagi,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian Pertanian, Jumat (4/2).
Menurut Syamsul Hilataha, Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, pengelola Pasar Induk Cipinang, harga beras jenis IR-64 mengalami penurunan Rp 100 per kilogram dari harga Rp 6.500/kg. “Harga beras di Cipinang masih relatif tenang saja, tapi satu bulan ke depan, harga akan turun karena musim panen,” ujar Syamsul..
Saat ini harga beras untuk jenis premium berkisar Rp 7.000-Rp 8.000 per kilogram, sedangkan untuk beras jenis medium berkisar Rp 6.000-Rp 7.000 per kilogram. Stok beras di pasar induk Cipinang, kata Syamsul, masih aman karena stok beras masih berkisar 20 ribu ton, dan tiap harinya pasokan beras ke pasar ini mencapai 2.000 ton.
Pasokan beras yang masuk ke pasar induk Cipinang berasal dari Jawa Barat yang mencapai 60 persen, sedangkan sisanya dipasok dari daerah Jawa Tengah, Palembang, dan Makassar.
ROSALINA
Berita terkait
Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan
41 menit lalu
Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan
Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
2 jam lalu
Profil dan Kontroversi Tien Soeharto: Kisah Perjalanan Seorang Ibu Negara
Tien Soeharto memiliki profil yang kompleks, seorang ibu negara yang peduli hingga terlibat dalam berbagai kontroversi yang mengiringi masa pemerintahan suaminya.