Presiden Hu: Sistem Mata Uang Sudah Ketinggalan Zaman

Reporter

Editor

Selasa, 18 Januari 2011 06:13 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won
TEMPO Interaktif, Washington - Menjelang kunjungannya ke Amerika Serikat (AS) hari ini, Presiden Cina Hu Jintao masih melontarkan kritik pedas kepada pemerintahan Presiden Barack Obama.

"Sistem mata uang saat ini (yang didominasi dolar AS) adalah produk masa lalu," kata dia dalam wawancara tertulis dengan Washington Post, Ahad waktu setempat.

Presiden Hu mengatakan, Cina telah mengambil langkah-langkah untuk mengganti dominasi dolar AS tersebut dengan mata uang yuan, meskipun ia sadar upaya itu butuh waktu panjang.

Hu mengkritik keputusan bank sentral Amerika, Federal Reserve, yang menyuntikkan US$ 600 miliar ke pasar uang karena dapat melemahkan nilai dolar AS dan mengorbankan ekspor negara lain.

"Kebijakan moneter Amerika Serikat berdampak besar terhadap likuiditas global dan arus modal," ujar Presiden Hu. "Karena itu, likuiditas dolar AS harus disimpan pada tingkat yang wajar dan stabil."

Ia menolak tekanan Amerika Serikat agar Cina membiarkan nilai yuan meningkat sehingga dapat menekan inflasi Cina. Pemerintah Amerika Serikat tahun lalu menyerang kebijakan mata uang yuan dan menuduh Cina melakukan manipulasi sehingga nilai ekspornya meningkat.

Cina, kata Hu, telah menyusun paket pengendalian inflasi, termasuk dengan mekanisme penyesuaian suku bunga. "Kami menggunakan rezim nilai tukar mengambang berdasarkan penawaran dan permintaan pasar dengan referensi mata uang dunia lainnya," ujar Hu.

Pergerakan nilai tukar, menurut dia, bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk neraca pembayaran internasional serta permintaan dan penawaran pasar. Sehingga, Hu berpendapat inflasi tak bisa menjadi faktor utama dalam menentukan kebijakan nilai tukar.

Meskipun mendapat kritik, Presiden Hu optimistis kebijakannya akan membuat yuan atau renminbi diterima sebagai mata uang global. Ia mengatakan, Cina telah memberikan kontribusi besar pada perekonomian dunia.

"Renmimbi memainkan peran penting dalam membangun ekonomi dunia. Namun membuatnya menjadi mata uang internasional butuh proses panjang," tutur Hu.

BBC | WASHINGTON POST | SORTA TOBING | EFRI

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya