Tahun Ini, Ekspor Mebel Diprediksi Tumbuh 15 Persen  

Reporter

Editor

Sabtu, 15 Januari 2011 17:41 WIB

TEMPO/Subekti
TEMPO Interaktif, Surakarta - Ekspor mebel dari Kota Surakarta dan sekitarnya diyakini akan tumbuh hingga 15 persen. Sebab perekonomian negara-negara yang selama ini menjadi pembeli terbanyak, sudah mulai membaik.

Ketua Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) Surakarta David Wijaya mengatakan, indikasi membaiknya perekonomian terlihat dari pesanan yang masuk untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru. ”Pesanan saat itu cukup banyak. Ini menandakan perekonomian negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika sudah membaik,” katanya kepada Tempo, Sabtu (15/1).

Dia optimistis tahun ini ekspor mebel Surakarta akan tumbuh hingga 15 persen dibandingkan tahun lalu, yang mencapai US4 60 juta. Tujuan ekspor masih negara-negara tradisional seperti Amerika, Eropa Barat, dan kawasan Skandinavia seperti Swedia, dan Norwegia. ”Portugal dan Yunani sebenarnya pasar yang menjanjikan. Sayangnya mereka masih dalam tahap pemulihan ekonomi pasca krisis,” lanjutnya.

Pasar lain yang dibidik adalah Cina, Afrika Selatan, dan Mesir. David menyebut kebutuhan mebel di daerah-daerah tersebut cukup tinggi. “Tapi kami fokuskan untuk pemulihan ekspor ke negara tradisional dulu,” jelasnya.

Sebab untuk membuka pasar baru, dibutuhkan analisis untuk mengetahui selera dan perilaku pasar. ”Paling tidak kami mengirim contoh dulu kepada calon pembeli di sana,” ujarnya. Produk yang biasanya diminati seperti kursi tamu, kursi makan, almari kecil, dan aksesori seperti lampu gantung.

Meskipun optimistis ekspor naik, dia mengingatkan ada beberapa kendala yang mungkin menghadang. Seperti persoalan nilai tukar rupiah terhadap dolar. Jika rupiah terus menguat hingga di bawah Rp 9 ribu per 1 dolar, ”Maka ada kemungkinan kami akan menaikkan harga. Karena kami bertransaksi dengan dolar, maka penguatan rupiah mengurangi keuntungan,” terangnya.

Namun di sisi lain, pasar yang baru menggeliat pasca dihantam krisis global diyakini masih sangat sensitif terhadap kenaikan produk. Karenanya, dia berharap pemerintah dapat menjaga nilai tukar tetap di kisaran Rp 9 ribu.

Salah seorang pengusaha mebel, Wisnu Wijayanto, mengaku sudah mengirim dua kontainer mebel ke Belanda. ”Produknya satu set kursi makan,” jelasnya. Dia juga meyakini jika tahun ini jumlah dan nilai ekspor akan lebih baik dari tahun lalu.

Selain perekonomian global yang membaik, juga disebabkan pengusaha sudah bisa beradaptasi dengan berbagai kebijakan terkait ekspor mebel. Bahkan rencana kenaikan harga dikatakan tidak akan mempengaruhi pertumbuhan ekspor. ”Saya yakin pembeli akan paham ketika harga naik. Sebab bahan bakunya juga naik,” katanya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

12 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

13 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya