Musim Paceklik, Harga Ikan Mencekik Leher  

Reporter

Editor

Selasa, 21 Desember 2010 12:42 WIB

TEMPO/ Arie basuki
TEMPO Interaktif, Jember - Harga ikan laut di Jember, Jawa Timur naik hingga 80 persen dalam dua pekan terakhir. Para nelayan kini menghadapi musim paceklik akibat cuaca buruk. "Kami tidak melaut, karena cuaca buruk sekali, dan membahayakan keselamatan," kata Koordinator Forum Komunikasi Nelayan Jember (FKNJ) Hambali di Jember, Selasa, (21/12).

Angin kencang disertai hujan deras dan ombak tinggi, kerap terjadi hingga hari ini. Masyarakat nelayan di wilayah Pantai Puger, Kecamatan Puger dan Pantai Pancer, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, kata Hambali, takut dan tak ingin menjadi korban keganasan ombak laut selatan atau perairan Samudera Hindia di selatan Jember.

Dalam dua pekan terakhir, ketinggian ombak di pinggir dan tengah laut antara empat hingga enam meter. Kencangnya angin yang juga kerap terjadi di lautan Puger membuat para nelayan berhitung ulang. Karena jika dipaksakan, perahu yang mereka tumpangi bisa dihempaskan oleh angin yang datang tak menentu.

Sampai hari ini, sekitar 800 perahu jukung milik para nelayan di Pantai Pacer dan Pantai Puger, di pesisir selatan Jember itu tampak dibiarkan di tepi pantai dan di sekitar areal Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI). Aktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang biasanya meriah, juga tampak tidak seramai biasanya.

Sejumlah nelayan memilih memancing dan menjaring di muara sungai dan di pinggir pantai. Sebagian lainnya hilir mudik di atas perahu untuk memperbaiki perahu atau jaring yang rusak. "Daripada di rumah enggak ada kerjaan, lebih baik mengecat perahu dan memperbaiki kayu-kayu yang mulai lapuk," ujar Suratmo, nelayan Pantai Puger.

Beberapa orang nelayan yang ditemui mengatakan, mereka terpaksa tidak melaut karena beberapa kali hampir celaka. "Dalam seminggu ini sudah lima perahu yang terbalik begitu mau ke tengah laut. Kalau terus nekad, nanti malah celaka," kata Syaiful alias Marsuto, nelayan pesisir Pantai Pancer.

Kepala Seksi Pemasaran Unit Pelayanan Teknis Daerah (UPTD) TPI Puger, Imam Syafi'i mengungkapkan, akibat kondisi tersebut saat ini tangkapan turun hingga 15 persen dibandingkan dengan kondisi normal. "Akhir tahun seperti sekarang musim ikan menurun dan akan kembali banyak ikan pada bulan kelima atau keenam," katanya.

Akibat minimnya hasil tangkapan nelayan, kata Syafi'i, harga ikan laut juga naik. Ikan lemuru yang biasanya dijual Rp 1.500 per kilogram, kini melambung menjadi Rp 4.000-Rp 5.000 per kilogram. Begitu juga ikan tongkol yang biasanya Rp 8.000-Rp 9.000 per kilogram, naik hingga Rp 15.000 per kilogram.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

6 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

6 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

10 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

17 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

21 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

29 hari lalu

Tidak Ditenggelamkan, Dua Kapal Illegal Fishing Diserahkan ke Nelayan Banyuwangi

Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono menyerahkan dua kapal illegal fishing ke nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

39 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

41 hari lalu

Eksploitasi Pekerja Sektor Perikanan Indonesia Masih Tinggi, Subsidi Nelayan Sulit

Pengusaha yang hanya mengejar keuntungan telah menyebabkan luasnya praktik kerja paksa, perdagangan manusia, dan perbudakan di sektor perikanan.

Baca Selengkapnya