BI Evaluasi Regulasi Kredit Ramah Lingkungan  

Reporter

Editor

Jumat, 17 Desember 2010 19:35 WIB

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution (kiri) dan Menteri Negara Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta. TEMPO/Seto Wardhana
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia menyatakan bakal melakukan evaluasi Peraturan Bank Indonesia terkait pemberian kredit pada perusahaan ramah lingkungan. Bank sentral menginginkan bank memitigasi resiko dengan selektif memilih perusahaan yang memenuhi uji standar lingkungan.

"Existing regulasi yg ada itu yg sudah kami susun sejak 2005 ada PBI-nya, perlu kami evaluasi apakah memadai atau tidak untuk dorong komitmen yang berkelanjutan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman Hadad saat memberikan keterangan pers hari ini (17/12).

Muliaman menjelaskan, sebenarnya, sudah ada aturannya yang terkait jg pemberian kredit. Tetapi, ada beberapa hal yang masih perlu diperbaiki terutama edukasi kepada para bankir. Karena itu, Bank Indonesia bakal menyiapkan perangkat hukum yang lebih baik ke depan. "Kami akan sosialisasikan ini kepada industri perbankan nasional," katanya.

Ia melanjutkan, dalam hal ini, bank bisa melakukan manajemen resiko lebih baik. Yakni memitigasi resiko dari perusahaan yang bermasalah dengan lingkungan hidup.

Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta berharap, bank memberikan bunga kredit yang ringan pada perusahaan-perusahaan yang ramah lingkungan. "Ini ingin menyelamatkan bank. Jangan sampai bank meminjamkan uang ke perusahaan yang rusak lingkungan, akhirnya kreditnya macet," katanya.

Sebelumnya, Bank Indonesia dan Kementerian Lingkungan Hidup menandatangani kerja sama terkait peran perbankan untuk lingkungan hidup. Penandatanganan dilakukan di ruang serbaguna Gedung Syafrudin Prawiranegara, Kompleks BI, hari ini (17/12).

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

10 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya