BI Malang Revisi Target Inflasi

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2010 17:48 WIB

TEMPO Interaktif, Malang — Kantor Bank Indonesia Malang Jawa Timur akan merevisi target inflansi 2010. Revisi itu menyusul angka inflansi bulan November yang tinggi, mencapai 0,68 persen. Angka itu melampaui inflansi nasional dan Jawa Timur yang masing-masing 0,60 persen dan 0,47 persen.

Target semula sebesar 5,5 persen dipastikan meleset dan dinaikkan menjadi 6 persen. Sementara inflansi di Jawa Timur yang mencapai 6,12 persen hingga November lalu diperkirakan bertahan di kisaran antara 6,3 persen sampai 6,5 persen hingga akhir 2010.

Deputi Bank Indonesia Malang Bidang Moneter, Emanuel Lamen Ola mengatakan inflasi tinggi sulit dihindari karena terkait banyak faktor, seperti harga beras yang mahal di musim pancaroba sehingga pendistribusiannya yang tak lancar.

“Di daerah-daerah lain kondisinya hampir sama. Kebijakan untuk meredam kenaikkan harga beras juga tidak terlalu besar karena masyarakat justru menyukai dan membeli beras kelas premium dan medium, bukan beras kualitas Bulog,” kata Lamen seusai seminar ekonomi yang diselenggarakan BI Malang di Hotel Santika, Kota Malang, Selasa (14/12).

Menurutnya, Desember ini tekanan inflasi masih tinggi terutama menyambut perayaan Natal dan malam tahun baru. Bahan-bahan kebutuhan pokok diprediksikan berpeluang naik seperti tepung, telur, daging, gula, dan beras.

“Kalau beras harganya naik, naiknya diperkirakan kecil karena saat ini harganya sudah tinggi. Tapi masalahnya, beras merupakan kebutuhan pokok sehingga berapa pun kenaikannya akan berpengaruh pada inflasi,” kata Ketua Tim Pengendalian Inflansi Daerah Kota Malang itu.

ABDI PURNOMO

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

2 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

3 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

3 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

4 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

6 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya