Pembatasan BBM Sepakat Dimulai Tahun Depan

Reporter

Editor

Selasa, 14 Desember 2010 09:18 WIB

TEMPO/Subekti

TEMPO Interaktif, Jakarta -Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya sepakat konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi mulai dibatasi pada akhir kuartal pertama tahun depan. "Pengaturan BBM dimulai pada akhir kuartal pertama tahun 2011, dan dimulai secara bertahap," ujar Pimpinan Sidang, Teuku Rifky Harsa, semalam.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengapresiasi sikap Dewan. Menurut dia, DPR telah menyelamatkan amanat Undang-Undang APBN 2011 yang meminta pengaturan dan pembatasan BBM bersubsidi di tahun depan. Pelaksanaan pembatasan sendiri akan dilaksanakan pada bulan Maret. "Sesuai kesepakatan berarti akhir Maret," ujar Hatta.

Rapat yang membahas pembatasan BBM bersubsidi semalam berlangsung alot. Pembahasan berlangsung hingga menjelang tengah malam.

Fraksi PDI Perjuangan tetap menentang program tersebut karena menganggap tidak sejalan dengan aturan Undang-Undang Nomor 10 tahun 2010 soal APBN 2011. "Amanat undang-undang itu seharusnya pemerintah melakukan kajian terlebih dahulu soal pembatasan BBM bersubsidi, bukan
kebalikannya," ujar anggota komisi dari PDI Perjuangan, Ismayatun semalam.

Selain itu, ia menilai tujuan pembatasan untuk menghemat subsidi tidak sejalan dengan kesiapan PT Pertamina (Persero) dalam memasok BBM nonsubsidi. Untuk dapat memenuhi tambahan pasokan BBM nonsubsidi, BUMN plat merah tersebut harus menambah 30 persen impor HOMC (High Octane Mogas Component).

Ia juga meragukan kesiapan Pertamina dalam menjalankan program tersebut. Banyak stasiun pengisian bahan bakar umum dan depot BBM yang belum dapat menampung BBM nonsubsidi, seperti Pertamax dan Pertamax Plus.

Wakil Ketua Komisi dari PDI Perjuangan, Effendi Simbolon sempat mengancam walk out karena pertanyaan dari fraskinya tidak mendapat jawaban. "Kami terlalu dihina dengan model seperti ini," katanya.

Sementara Fraksi Demokrat menyetujui program ini dengan catatan adanya perbaikan fasilitas umum, demi keadilan subsidi bagi yang mampu.

Advertising
Advertising

Adapun Fraksi Golkar meminta kebijakan dilakukan secara bertahap dan dimulai akhir kuartal pertama 2011, dimulai dari Jabodetabek, kemudian ke seluruh Indonesia. "Agar tidak terjadi distorsi dalam pelaksanaannya," ujar anggota komisi Satya Widya Yudha.

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera memahami kebijakan tersebut dan menilai pemerintah sudah melakukan kajian sejak Oktober sesuai permintaan Komisi Energi September lalu. Oleh karena itu, fraksi tersebut menyetujui keinginan pemerintah tersebut dan meminta pengaturan dilakukan secara bertahap mulai Maret 2011, dimulai pada 2011. Kajian yang lengkap dapat dilakukan menyusul secara tertulis.

GUSTIDHA BUDIARTIE | ANTON WILLIAM | SORTA TOBING

Berita terkait

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

24 November 2020

Daya Beli Masih Lemah, Komisi VII DPR Minta Kaji Penghapusan BBM Premium

Anggota Komisi VII DPR RI Mulyanto mengingatkan agar pemerintah tidak menerapkan penghapusan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Baca Selengkapnya

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

30 September 2020

Ini Akibatnya Jika Mobil Diisi Bensin dengan RON Rendah

Hal paling sering dijumpai ketika mobil diisi dengan bahan bakar RON rendah (misalnya RON 88), mesin akan knocking atau mengelitik.

Baca Selengkapnya

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

26 Maret 2020

Konsumsi BBM Turun 8 Persen Akibat Work From Home

Pertamina mencatat terjadi penurunan konsumsi BBM terkait kebijakan work from home.

Baca Selengkapnya

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

19 November 2019

Garda Revolusi Iran Bakal Bertindak Jika Demonstrasi Berlanjut

Warga Iran turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak hingga 50 persen dan membatasi pembeliannya.

Baca Selengkapnya

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

25 September 2019

Bos Baru Shell Siapkan Strategi Pengembangan Bisnis SPBU

Shell, perusahaan energi Internasional resmi menunjuk Waqar Siddiqui sebagai Direktur Retail Shell Indonesia yang baru

Baca Selengkapnya

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

20 Agustus 2019

Bakamla RI Tangkap Empat Kapal Pengangkut BBM Ilegal

Dari pemeriksaan diketahui nakhoda bahwa kapal mendapatkan BBM sebanyak 300 ton dari kapal tanker di Palembang tanpa dokumen yang sah.

Baca Selengkapnya

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

27 Juni 2019

Subsidi BBM Solar Tahun Ini Diprediksi Membengkak

Realisasi konsumsi solar sampai dengan April 2019 telah mencapai sebesar 5,07 juta kl atau setara dengan 35 persen pagu.

Baca Selengkapnya

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

5 Juli 2018

Harga Pertamax Naik, ESDM Yakin Konsumen Tak Beralih ke Premium

Konsumen Pertamax diyakini tak akan balik lagi mengkonsumsi premium.

Baca Selengkapnya

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

2 Juli 2018

Posko ESDM: Konsumsi BBM Bensin Naik 12 Persen saat Ramadan 2018

Sementara itu, BBM jenis gasoil (solar) terjadi penurunan pendistribusian.

Baca Selengkapnya

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

10 November 2017

2018, AKR Bakal Bangun 7 Pompa Bensin di Wilayah 3T

Demi mendukung program BBM satu harga, AKR akan membangun 7 SPBKB di wilayah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T).

Baca Selengkapnya