BI Kaji Menaikkan GWM Valas

Reporter

Editor

Senin, 13 Desember 2010 17:20 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG--Bank Indonesia tengah mengkaji kemungkinan menaikkan giro wajib minimum valuta asing (GWM Valas). Kebijakan itu dinilai perlu sebagai antisipasi ekses likuiditas dana asing (capital inflow). "Lagi dibahas. Belum ada keputusan, saat ini masih dalam kajian tik teknis," ujar Halim Alamsyah Deputi Gubernur Bank Indonesia di Bandung, Jawa Barat akhir pekan kemarin.

Dalam aturan Baru Bank Indonesia dalam menerapkan Kebijakan GWM dengan memberikan disinsentif dan insentif pada bank yang kinerja kreditnya bagus. Bank Indonesia menerapkan kebijakan patokan minimal rasio kredit dengan memberlakukan pinalti kewajiban GWM mulai 1 Maret 2011 mendatang.

"Kebijakan GWM-LDR dapat membantu mengurangi tekanan terhadap potensi bubble di pasar keuangan. Melihat pada kenaikan GWM-LDR pada 2005 lalu, justru meningkatkan pertumbuhan perbankan."

Halim menegaskan, kinerja intermediasi perbankan menunjukan peningkatan yang menggembirakan. Posisi LDR pada bulan Oktober 2010 mencapai 78,5 persen. Tapi diakuinya beberapa bank rasio kreditnya masih di bawah rata-rata industri.

Kebijakan LDR-GWM, kata Halim, dalam jangka panjang akan menguntungkan perbankan dan perekonomian secara keseluruhan. Di mana, peningkatan kredit secara kualitas akan meningkatkan pendapatan dan keuntungan bank dibandingkan dengan menempatkannya pada surat berharga yang memberikan return lebih rendah.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk. Iqbal Latanro mengatakan BTN tidak akan menghadapi masalah dengan kebijakan LDR-GWM. Ia yakin yakin tidak akan mendapatkan sanksi karena rasio kecukupan modal BTN masih besar. Di atas 14 persen. Namun diakuinya, pengenaan GWM Primer lebih besar akan sedikit menggerus net interest margin (GWM). "NIM kita masih di atas angka yang di targetkan jadi tidak ada masalah," ujarnya.

ALWAN RIDHA RAMDANI

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

12 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

2 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

3 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya