Irlandia Pangkas Jumlah Bank

Reporter

Editor

Rabu, 24 November 2010 07:02 WIB

REUTERS/Sukree Sukplang
TEMPO Interaktif, Dublin -Pemerintah Irlandia berencana memangkas jumlah bank dengan cara menggabungkan bank yang ada atau menjual kepemilikan sahamnya. Langkah ini merupakan bagian dari rencana pemberian dana talangan dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk negara yang ditimpa masalah utang. Tapi langkah ini dinilai terlambat karena dampak krisis menjalar ke Portugal.

Menteri Keuangan Irlandia Brian Lenihan mengatakan dana talangan diperlukan karena bank di Irlandia sangat bergantung pada pinjaman Bank Sentral Eropa. Perbankan di Irlandia mengalami masalah kredit karena investasi yang dilakukan di sektor properti dalam dan luar negeri selama satu dekade sangat agresif. Gelembung investasi ini pecah setelah terjadi masalah kredit subprime di Amerika Serikat.

Menurut Lenihan, dana talangan yang dibutuhkan lebih dari 50 miliar euro. Tapi jumlah ini dinilai terlalu besar karena negara itu sedang didorong keluar dari pasar surat utang. Selain soal utang, negara itu disibukkan oleh pemilihan umum pada Desember nanti. Pada saat bersamaan, popularitas Perdana Menteri Brian Cowen anjlok karena dinilai gagal menangani krisis.

Lenihan menegaskan, pemerintah tidak akan memaksa pemegang obligasi jangka panjang dari lima bank negara untuk menyerap kerugian. "Kami selalu diakui sebagai negara berdaulat yang membayar utang jangka panjang," kata dia awal pekan ini.

Sejauh ini Irlandia menasionalisasi tiga bank serta memiliki saham di Bank of Ireland dan Allied Irish Banks. Pemerintah berpeluang menguasai dua bank ini bulan depan. Dari beberapa bank yang ada, Irish Life & Permanent sebagai bank, asuransi, dan spesialis kredit perumahan yang tidak menerima talangan.

Keputusan Uni Eropa dan IMF memberikan dana talangan untuk Irlandia disambut positif pelaku pasar. Harga saham serta indeks di bursa berjangka dan komoditas naik seiring dengan berkurangnya kekhawatiran pasar terhadap dampak krisis Irlandia ke kawasan regional.

"Pertanyaan besarnya sekarang, apakah dana talangan bisa menghentikan krisis dan mengakhiri efek kontaminasi," kata Head of Fixed Income Evolution Securities London, Gary Jenkin. Dalam jangka pendek, kata dia, dana talangan bisa menghentikan krisis. Tapi keputusan final soal mekanisme masalah utang menjadi katalisator penting dalam menentukan arah imbal hasil.

Bank Sentral Eropa, yang mengawasi kebijakan moneter 16 negara zona euro, menyambut baik perjanjian yang diteken Irlandia. Swedia dan Inggris, yang tidak menjadi anggota euro, menegaskan bersedia memberikan pinjaman bilateral kepada Irlandia.

Menteri Brian Lenihan bersama Kepala Keuangan Zona Euro yang lain telah membicarakan syarat kompleks dan kondisi dari bentuk paket bantuan darurat itu. Dana talangan yang dibutuhkan Irlandia sekitar 100 miliar euro untuk menopang bank-bank yang dibantu negara itu.

Irlandia berada di ambang kebangkrutan akibat kebijakan 2008, yang menjamin kerugian bank pascakrisis keuangan global. Tagihan membengkak hingga 50 miliar euro sehingga Irlandia mengalami defisit. Kini Irlandia butuh sedikitnya empat tahun untuk memotong anggaran dan menaikkan pajak senilai 15 miliar euro hanya untuk mengembalikan defisit. Utang yang membengkak hingga 32 persen dari produk domestik bruto ini merupakan rekor Eropa.
REUTERS | BLOOMBERG | AP | SORTA TOBING | EKA UTAMI APRILIA

Berita terkait

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

21 Oktober 2022

Sri Mulyani: Perekonomian Dunia Akan Terus Tertekan hingga 2023, Indonesia Resilient

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

28 September 2022

Ancaman Resesi Global 2023, Luhut: Kita Harus Kompak Hadapi Keadaan

Luhut Binsar Panjaitan meminta Indonesia harus kompak menghadapi ancaman resesi global 2023.

Baca Selengkapnya

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

17 Februari 2020

Ekonomi Dunia Makin Tak Pasti, Pasar Saham Dinilai Paling Rentan

Pasar saham menjadi yang paling rentan terpengaruh oleh dinamika perekonomian global yang diliputi ketidakpastian sejak awal 2020.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

24 September 2019

Sri Mulyani Sebut Perekonomian Global Masih Konsisten Melemah

Sri Mulyani mengatakan data tersebut menyiratkan bahwa sektor pertambangan memang mengalami tekanan yang sangat dalam pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

30 Juli 2019

Core: Perekonomian Dunia Hingga Akhir 2019 akan Tumbuh Lambat

Core menyatakan kondisi perekonomian dunia hingga akhir 2019 diperkirakan tumbuh lebih lambat dibanding 2018.

Baca Selengkapnya

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

10 April 2019

IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Jadi 3,3 Persen

IMF memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomiglobal 2019 sebanyak 0,2 persen dari angka dikeluarkan pada Januari lalu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

27 Agustus 2018

Jokowi Cerita Saat Presiden Bank Dunia Tak Punya Saran untuk RI

Presiden Jokowi mengatakan Indonesia mesti mengandalkan kemampuannya sendiri agar aman dari dampak ketidakstabilan ekonomi dunia"Saya tanya langsung gimana kira-kira prospek pertumbuhan ekonomi maupun keadaan ekonomi global secara umum, apa saranmu kepada Indonesia? Dia ngomong tidak punya saran, semuanya sulit diprediksi. Ya artinya menurut saya internal kita sendiri yang harus diperbaiki," kata Jokowi saat menerima anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 27 Agustus 2018.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

17 Juli 2018

Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Sri Mulyani menyatakan Indonesia siap menghadapi kondisi perekonomian global tersebut.

Baca Selengkapnya

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

12 Juni 2018

Ketua IMF Ingatkan Suramnya Perekonomian Dunia 2019

IMF memprediksi perekonomian dunia tahun depan hanya tumbuh 3,9 persen.

Baca Selengkapnya