Analis: Saham Krakatau Terbukti Terlalu Murah

Reporter

Editor

Kamis, 11 November 2010 11:11 WIB

PT Krakatau Steel. TEMPO/Dinul Mubarok
TEMPO Interaktif, Jakarta - Lonjakan harga saham PT Krakatau Steel Tbk yang cukup drastis pada hari pertama pencatatan di Bursa Efek Indonesia kemarin dinilai sebagai bukti harga yang ditetapkan terlalu murah. Saham berkode KRAS itu dibuka pada harga Rp 850 dan ditutup pada harga Rp 1.270. Lonjakan hingga 49,4 persen membuat pembelian saham KRAS terhenti karena aturan auto-rejection.

"Ini bukti harga IPO terlalu rendah," kata Vice President Research and Analyst PT Valbury Asia Nico Omer Jonckheere di Jakarta kemarin. Produsen baja ini mulai melantai di bursa dengan melepas 19,6 persen saham. Sesuai dengan putusan Dewan Perwakilan Rakyat, saham yang dilepas maksimal 30 persen. Sisa 10 persen saham rencananya dilepas tahun depan.

Kenaikan harga saham pada hari pertama perdagangan, kata Nico, memang wajar. "Wajarnya naik sampai 15 persen," katanya. Dia menduga lonjakan ini karena ada pihak tertentu, terutama yang mendapat penjatahan, memperoleh keuntungan besar. Apalagi proyeksi perseroan cukup positif. Dalam jangka panjang, harga saham KRAS bisa menyentuh Rp 2.000.

Ekonom dan Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Dradjad Wibowo, mengatakan, ditinjau dari aspek mana pun, penetapan harga IPO terlalu murah. "Itu terbukti kemurahan," katanya. Dengan perbandingan price-to-earnings ratio produsen baja di Cina dan India yang setara, harga IPO Krakatau adalah harga obral luar biasa. Apalagi jika menghitung nilai investasi Krakatau Posco.

Menurut Dradjad, harga murah bisa dilihat dari permintaan atas saham Krakatau saat bookbuilding hingga sembilan kali dan prospek konsumsi baja nasional. Apalagi jika melihat momentum pasar yang dibanjiri arus investasi portfolio. Dia mengaku heran PT Credit Suisse Securities Indonesia menjadi broker yang paling banyak menjual kembali saham KRAS dengan total 238.300 lot.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Amien Rais mengatakan ada yang tidak beres di balik aksi penjualan saham pabrik baja ini. Pemerintah dinilai tidak belajar dari penjualan Indosat ke Singapura dan terlalu taat menelan konsep privatisasi. "Ini tindakan bodoh," katanya.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mendesak pihak yang terkait dalam proses IPO Krakatau Steel memberi penjelasan. "Masyarakat berhak mengetahui," katanya. Hatta berharap tidak ada goreng-menggoreng saham KRAS yang menguntungkan segelintir orang. "Jadi jangan berspekulasi," kata Ketua Umum PAN ini.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar mengatakan Komisi Pemberantasan Korupsi bisa terlibat dalam investigasi IPO Krakatau jika ada indikasi mencurigakan. Setelah IPO selesai, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) akan menugasi auditor independen untuk meneliti proses IPO. "Kalau Bapepam selesai, kami bisa tugaskan surveyor independen," katanya.

Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Marciano Herman mengatakan 50 persen pembeli saham Krakatau adalah perusahaan dana pensiun BUMN. "Dana pensiun BUMN mendapat bagian paling besar," katanya. Hal ini wajar dalam setiap penjualan saham perdana perusahaan pelat merah.

Sedangkan Presiden Direktur Bahana Securities Eko Yuliantoro menyatakan tidak ada investor yang memiliki lebih dari 5 persen saham yang dijual kepada publik. Jumlah investor yang membeli saham KRAS di pasar perdana berkisar 15 ribu nama. Sebanyak 50 di antaranya merupakan investor asing.

Dana hasil IPO, kata Direktur Utama Krakatau Steel Fazwar Bujang, digunakan untuk mengembangkan anak usaha. "Tak ada sedikit pun yang digunakan oleh Krakatau," katanya. Berkaitan dengan rencana pelepasan 10 persen saham yang tersisa tahun depan, Fazwar belum bisa memastikan.

famega syavira | eko ari wibowo | wasi'ul ulum | evana dewi | agus supriyanto | viva b kusnandar

Berita terkait

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

14 November 2023

Kinerja Keuangan Gemilang, Analis Rekomendasikan Saham BBRI

Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).

Baca Selengkapnya

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

17 Oktober 2022

Bidik Rp 287,11 Miliar dari IPO, Primaya Hospital Group Beberkan Peruntukan Dananya

Primaya Hospital Group, jaringan rumah sakit swasta di Indonesia dengan perusahaan holding, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk., menggelar IPO.

Baca Selengkapnya

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

17 September 2022

2 Direksi BCA Lepas Sebagian Saham, Berapa Nilai yang Dikantongi?

Corporate Secretary BCA Raymon Yonarto mengatakan penjualan saham yang dilakukan oleh Jahja bertujuan untuk melakukan renovasi rumah.

Baca Selengkapnya

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

29 Maret 2022

Saham Tesla Bakal Dipecah Dua Dalam 2 Tahun, Begini Ceritanya

Hanya tiga bulan kemudian, Tesla mengatakan merencanakan penjualan saham lain untuk mendapatkan dana segar hingga USD 5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

27 November 2021

Saham Eropa Anjlok karena Aksi Jual Massal Setelah Kemunculan Varian Botswana

Saham Eropa anjlok di tengah aksi jual yang meluas pada Jumat karena laporan varian baru Covid-19, varian Botswana, yang memicu kekhawatiran investor.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

30 Agustus 2021

IHSG Ditutup Menguat di 6.144, Samuel Sekuritas: Big Caps Rebound

Indeks Harga Saham (IHSG) Sesi II pada hari ini, Senin, 30 Agustus 2021, ditutup di level 6.144.

Baca Selengkapnya

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

26 Juni 2021

Panasonic Jual Saham Tesla dengan Nilai USD 3,6 Miliar

Perusahaan Panasonic telah menjual semua saham Tesla dengan harga sekitar 400 miliar yen atau USD 3,61 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret.

Baca Selengkapnya

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

1 April 2021

4 Kali DKI Kirim Surat ke DPRD Soal Penjualan Saham PT Delta tapi Tak Direspons

PKS sudah membuat surat kepada pimpinan dewan untuk segera mengagendakan pembahasan mengenai rencana penjualan saham bir DKI di PT Delta.

Baca Selengkapnya

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

1 April 2021

Penjualan Saham Bir, Eks Dirut BEI Ingatkan Pejabat DKI Bisa Kena Pelanggaran

Pejabat DKI terancam dianggap melanggar regulasi pasar modal jika berkoar-koar jual saham bir tapi batal.

Baca Selengkapnya

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

27 Agustus 2020

Dapat Kredit Murah, Pengamat Sebut Pertamina Tak Perlu IPO

Pengamat meminta Pertamina mengkaji ulang rencana IPO.

Baca Selengkapnya