Selandia Baru Incar Buah Khas Indonesia

Reporter

Editor

Senin, 1 November 2010 21:04 WIB

Pedagang pisang di grosir pisang Pasar Kordon, Bandung, Jumat (21/8). Harga pisang naik sampai 50% terutama jenis pisang kolak mencapai kisaran Rp 7.000 sampai Rp 10.000/kg. Untuk Ramadhan, pedagang menaikan jumlah stoknya. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO Interaktif, WELLINGTON -Menteri Pertanian dan Kehutanan Selandia Baru David Carter mengatakan negerinya ingin mengimpor buah-buahan khas Indonesia seperti mangga, pisang, dan pepaya. Hal ini dikatakan Menteri Carter kepada Duta Besar Indonesia di Selandia Baru Agus Sriyono di Wellington, Senin (1/11), dalam rilis yang diterima Tempointeraktif.com

"Dengan senang hati kami ingin petani dan perusahaan-perusahaan di Indonesia mengirim pisang dan buah-buahan khas lainnya ke sini," kata Carter, yang mengaku penggemar berat buah pisang ini. "Terutama buah-buahan yang tak ada di sini." Menurut Carter selama ini Selandia Baru mengimpor buah-buahan khas itu dari Ekuador, Filipina, dan Thailand.

"Kami mengimpor banyak pisang ke sini," tutur Carter. Meski begitu, kata dia, buah-buahan impor itu mesti melewati proses verivikasi yang dinamai Protokol Bio-Security. "Buat mencegah kontaminasi," katanya. Sebab, kata dia lagi,"Selandia Baru negeri yang gigih melindungi lingkungannya."

Duta Besar Agus menyambut baik keinginan Menteri Carter itu. Karena itu dalam pertemuan tersebut juga dibahas isu ratifikasi Traktat Perdagangan Bebas ASEAN-Australia-Selandia Baru. "Masih ada beberapa hal yang menyebabkan penundaan ratifikasi," kata Dubes Sriyono. "Tapi kedua belah pihak memahami pentingnya roh dari traktat ini."

Kata Dubes, Indonesia dan Selandia Baru memahami bahwa kesepakatan itu mestilah menguntungkan bagi hubungan bilateral kedua negara dan juga kawasan. Indonesia saat ini mengimpor 75 persen pasokan susu di mana 50 persen berasal dari sejumlah perusahaan di Selandia Baru. Termasuk produk-produk hasil peternakan dan pertanian.

| DRE

Berita terkait

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

23 jam lalu

Kemenperin Jamin Pengetatan Impor Tidak Bebani Industri Manufaktur

Aturan pengetatan impor dijamin tidak bebani industri manufaktur. Pelaku industri alas kaki menganggap aturan memperumit birokrasi dalam memperoleh bahan baku dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

13 hari lalu

Produk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi

Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

15 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

15 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

15 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

15 hari lalu

Surplus Perdagangan Maret Tembus USD 4,47 Miliar, Ditopang Ekspor Logam Dasar dan Sawit

Surplus perdagangan Indonesia pada Maret 2024 tembus US$ 4,47 miliar. Surplus 47 bulan berturut-turut.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

16 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

6 Maret 2024

Kemendag Optimistis Perdagangan Indonesia Kejar Vietnam jika Sepakati IEU-CEPA

Kementerian perdagangan sebut Indonesia bisa kalahkan Vietnam jika sudah melakukan kesepakatan perjanjian dagang dengan Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya