Gapki Tuding Greenpeace Sistematis Tekan Pelanggan

Reporter

Editor

Senin, 6 September 2010 11:43 WIB

AP

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono menilai Greenpeace sedang berusaha mendiskreditkan industri sawit Indonesia secara sistematis melalui upaya menekan perusahaan-perusahaan agar menghentikan pembelian minyak sawit dari Sinar Mas Group.
"Semua customer di Barat seolah di bawah tekanan untuk menghentikan pembelian. Mereka tidak berkutik di bawah tekanan NGO," katanya ketika dihubungi kemarin.
Tekanan dari Greenpeace, menurut dia, akan mempengaruhi industri sawit nasional. "Dampaknya, industri kita jadi tidak kompetitif. Dengan segala macam standar dan keharusan audit independen, mereka memang berniat membuat industri ini tidak kompetitif," katanya.
Meski begitu, kebutuhan akan sawit tidak bisa ditekan. Apalagi harga minyak sawit jauh lebih murah dibanding minyak nabati jenis lainnya, seperti minyak kedelai, jagung, atau rapeseed. Terlebih, suplai sawit masih belum menyamai permintaan atau kebutuhan dunia.
Pemimpin tim kampanye Greenpeace Asia Tenggara, Bustar Maitar, mengatakan yang dilakukan Greenpeace adalah mengungkap ketidakkonsistenan perusahaan sawit untuk menaati hukum Indonesia.
Terbukti, kata dia, Sinar Mas melakukan pelanggaran hukum, yakni 8 dari 11 perusahaan Sinar Mas yang diverifikasi terbukti tidak memiliki analisis mengenai dampak lingkungan (amdal), merusak hutan, dan lahan gambut. Perusahaan secara sistematis memanfaatkan kelemahan pemerintah untuk mengambil untung sebesar-besarnya dan merusak hutan.
"Kalau pemerintah konsisten dengan hukum serta perusahaan tidak lagi merusak hutan dan gambut, tentu tidak ada alasan buat Greenpeace untuk mengkritik perusahaan sawit," ujarnya.
Akhir pekan lalu, jaringan restoran makanan cepat saji Amerika Serikat, Burger King, memutuskan untuk menghentikan pembelian minyak sawit yang diproduksi Sinar Mas dan anak usahanya.
Burger King bergabung dengan Unilever, Nestle, dan Kraft memboikot minyak sawit produk Sinar Mas. Keputusan tersebut juga dikhawatirkan bakal diikuti perusahaan lain, seperti Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken, dan Dunkin' Donuts.
"Kami percaya laporan tersebut telah meningkatkan keprihatinan terhadap beberapa praktek keberlanjutan atas produksi minyak sawit Sinar Mas dan dampaknya pada hutan tropis," kata Burger King dalam pernyataannya di Facebook, Kamis pakan lalu.
Sinar Mas kecewa atas keputusan Burger King tersebut. Melalui situsnya, Sinar Mas mengatakan akan terus memberikan pemahaman yang lebih baik kepada Burger King mengenai komitmen mereka terhadap penanaman berkelanjutan.


| KARTIKA CANDRA I BOBBY CHANDRA I MARIA

Berita terkait

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

13 jam lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

4 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

7 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

16 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

20 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

26 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

37 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

42 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

42 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

44 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Tanggapi Minyak Makan Merah: Bagus Sekali

Zulkifli Hasan tidak menjelaskan secara detail mengenai bagaimana pendistribusian minyak makan merah nantinya.

Baca Selengkapnya