Pemerintah Pertimbangkan Subsidi untuk Elpiji 12 Kilogram

Reporter

Editor

Jumat, 30 Juli 2010 14:56 WIB

TEMPO/Tony Hartawan
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengkaji kemungkinan memberikan subsidi untuk elpiji ukuran 12 kilogram untuk menekan perbedaan disparitas harga dengan elpiji ukuran tiga kilogram.

"Kami tujuannya sama, supaya tidak ada disparitas harga," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi Evita Herawati Legowo di Kantor Kementerian Energi, Jakarta, Jumat (30/7).

Ia mengatakan, pemerintah mulai Senin depan akan membahas lebih intensif mengenai mekanismenya. "Hari ini sudah mulai rapat. Namun di internal kami akan dirapatkan Senin depan," ujarnya. "Tapi, belum tentu (subsidi)."

Berdasarkan data yang dilansir PT Pertamina (Persero), elpiji ukuran 12 kilogram saat ini dijual seharga Rp 5.850 per kilogram. Sementara itu, gas elpiji 3 kilogram dijual Rp 4.750 per kilogram. Harga keekonomian elpiji mencapai Rp 7.680 per kilogram.

Pemerintah mempertimbangkan usul PT Pertamina untuk mengurangi perbedaan atau disparitas harga antara gas elpiji kemasan 3 kilogram dan 12 kilogram. Pengurangan disparitas itu dinilai penting untuk mengurangi praktik pengoplosan yang menyebabkan rusaknya katup tabung dan memicu ledakan gas.

"Kita perlu menghargai upaya serius untuk mengatasi disparitas. Usulan Pertamina masukan yang baik," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh. Ia menambahkan, masukan Badan Reserse dan Kriminal Polri, menyebutkan disparitas harga elpiji menjadi salah satu penyebab munculnya praktik pengoplosan.

"Buat kita yang sudah memahami hukum ekonomi, sudah jelas kalau ada perbedaan harga di pasar yang sama untuk produk yang sama akan ada pemburu rente," katanya. Pemburu rente yang dimaksud yakni pihak yang mencari keuntungan tanpa mempedulikan nilai moral dan keselamatan orang lain.

Selain mencegah pengoplosan, upaya mengurangi disparitas harga perlu diambil guna memastikan Pertamina tetap bisa menjalankan perannya dengan baik. Selama ini, Pertamina memegang peranan sebagai penjamin pasokan gas.

Pemerintah menjamin Pertamina tidak akan mengalami kerugian selama menjalankan perannya tersebut. "Jangan kita biarkan rugi, karena undang-undang mengharuskan agar pemerintah menjamin dan mengkompensasi kerugian Pertamina," ujar Darwin.

Untuk mencegah terulangnya insiden ledakan gas akibat praktik pengoplosan, Direktur Utama Pertamina, Galaila Karen Agustiawan mendesak pemerintah menekan kesenjangan harga antara elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram. Disparitas harga ini yang memicu praktik pengoplosan, yang berdampak pada rusaknya katup tabung gas. Sehingga gas merembes keluar dan memicu ledakan saat tersambar api.

"Usulannya sebetulnya tak boleh ada disparitas," ujarnya. Namun, ia tidak mengethui apakah elpiji ukuran 12 kilogram nantinya juga disubsidi oleh pemerintah, atau lewat pemberian bantuan langsung tunai ke pengguna elpiji 3 kg. "Itu salah satu opsi."

Karen mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah mengetahui adanya disparitas atau kesenjangan harga elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram selama ini, yang menyebabkan praktik pengoplosan gas. "Itu membahayakan dan merusak tabung-tabung yang ada," kata Karen.

Karen juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan tabung gas dan akesoris yang dijual hanya di agen resmi yang ditunjuk Pertamina. "Kami bisa jamin (keamanan tabung) yang hanya dibeli di agen," katanya.

Ia menyarankan masyarakat tidak membeli produk tabung dan akesoris gas pada penjual keliling. Sebab, banyak produk tabung, selang, dan regulator palsu yang kini beredar. "Kalau tidak ada tanda SNI (Standar Nasional Indonesia) jangan dibeli. Produk yang dijual keliling itu engga benar," ujar Karen.

Pertamina tidak dapat menarik tabung-tabung tak ber-SNI selama tabung itu belum masuk stasiun pengisian bahan bakar elpiji (SPBE). Jika sudah masuk SPBE, dicek, dan ternyata tidak memenuhi standar kualitas SNI, maka akan segera ditarik dan tidak diedarkan lagi.

"Misalnya ada tabung yang di toko tidak ber-SNI, kami tak bisa tarik kecuali kalau tabungnya sudah masuk SPBE. Kalau di tempat lain kami tak bisa kontrol," ujarnya. Karen meminta masyarakat waspada terhadap oknum yang mengaku dari Pertamina dan menawarkan produk tabung dan aksesorisnya. "Pertamina tak pernah datang ke rumah-rumah."

Sebelumnya, beberapa menteri saling membantah soal rencana penarikan 9 juta tabung gas. Menteri Perindustrian M.S. Hidayat berkukuh menyatakan tidak ada rencana penarikan tersebut, termasuk menolak jika kementeriannya diminta melakukan penarikan.

Sebaliknya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh serta Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menyampaikan rencana penarikan 9 juta tabung gas, dan Kementerian Perindustrianlah yang melakukan penarikan.

MAHARDIKA SATRIA HADI

Berita terkait

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

10 hari lalu

Letusan Gunung Ruang Rusak Fasilitas Pemantau Kegempaan, Alat Apa Saja yang Dipasang?

Erupsi Gunung Ruang sempat merusak alat pemantau aktivitas vulkanik. Gunung tak teramati hingga adanya peralatan pengganti.

Baca Selengkapnya

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

57 hari lalu

Peringatan, Erupsi Gunung Semeru dan Marapi Siaga III

MAGMA Indonesia memperingatkan adanya Erupsi Gunung Semeru dan Marapi. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas pada radius 5 kilometer.

Baca Selengkapnya

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

23 Februari 2024

Tambahan Penerima Harga Gas Khusus Belum Jelas, Menperin: Pusing Saya Hadapi ESDM

Menperin Agus Gumiwang mengaku pusing karena usulan perluasan penerima harga gas khusus tak kunjung menemukan titik terang dari Kementerian ESDM.

Baca Selengkapnya

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

18 Januari 2024

34 Ribu Rice Cooker Gratis Telah Dibagikan, Terbanyak Jawa-Bali

Jawa-Bali merupakan daerah yang paling banyak menerima rice cooker gratis. Total anggaran program ini Rp 347 miliar.

Baca Selengkapnya

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

20 Desember 2023

Berikut Harga Gas 3 Kg di Jakarta Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024

Pemprov DKI memastikan harga dan stok tabung gas epliji 3 kg menjelang Natal dan tahun baru 2024 aman. Berikut harganya.

Baca Selengkapnya

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

16 Oktober 2023

Syarat Dapat Rice Cooker Gratis dari Pemerintah, Apa Saja?

MKementerian ESDM akan memberikan bantuan 600 ribu unit rice cooker secara gratis, apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

1 Agustus 2023

Jokowi Instruksikan Menteri ESDM untuk Evaluasi Biaya Produksi Gas Bumi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi menginstruksikan Menteri ESDM Arifin Tasrif agar mengevaluasi biaya-biaya produksi gas bumi. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

26 Juli 2023

Indosolar Expo 2023: Upaya Bersama Bangkitkan Energi Surya Indonesia

Energi surya memiliki peran strategis dalam mengakselerasi upaya transisi energi khususnya di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Baca Selengkapnya

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

11 Februari 2023

5 Provinsi Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

Inilah 5 Provinsi Penghasil emas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya