Divestasi Kimia Farma Kemungkinan Tertunda

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:54 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Divestasi saham PT Kimia Farma Tbk. kemungkinan tertunda dan baru dapat direalisasikan pada awal tahun 2004. Jika tetap harus tahun ini, diperkirakan waktunya pada semester kedua tahun 2003. Alasannya, divestasi perusahaan farmasi ini masih harus menunggu selesainya divestasi PT Indofarma Tbk. oleh pemerintah. Seperti diketahui, pekan lalu, pemerintah melalui Kantor Menteri Negara BUMN menjelaskan final bid Indofarma, perusahaan BUMN sektor farmasi lainnya, baru akan selesai akhir Maret tahun ini. Divestasi 51 persen saham pemerintah di Indofarma ini tertunda dari jadwal sebelumnya, Desember 2002, karena permintaan para penawar yang ingin mempelajari lebih dalam perseroan itu. "Kita menunggu selesainya privatisasi Indofarma. Jadi setelah April baru kita jalan (privatisasi Kimia Farma-red)," kata Direktur Keuangan Kimia Farma Syamsul Arifin kepada Tempo News Room dan Bisnis Indonesia, di Jakarta, Sabtu (4/1). Meski begitu, lanjutnya, mulai bulan April nanti langkah-langkah restrukturisasi dua anak perusahaannya, PT Kimia Farma Apotik dan PT Kimia Farma Trading & Distribution, baru mulai berjalan. Sehingga butuh tambahan waktu lagi jika yang ingin didivestasikan adalah kepemilikan di anak perusahaan Kimia Farma. "Jadi mungkin baru bisa dilakukan pada semester kedua tahun ini, atau malah bisa jadi tahun 2004," katanya. Selain masalah yang mengganjal tadi, jelas Syamsul, belajar dari polemik divestasi 41,9 persen saham Indosat beberapa waktu lalu, pihaknya dan pemerintah harus berhati-hati. "Belajar dari Indosat, mungkin pemerintah berpikir ulang," katanya. Hal senada diungkapkan oleh Direktur Utama Kimia Farma Gunawan Pranoto. "Faktor yang penting itu (dari divestasi Kimia Farma-red) adalah timing," katanya kepada wartawan, usai acara peresmian pendirian dua anak usahanya, di Jakarta. Menurut Gunawan, divestasi baru dapat dilakukan setelah selesainya restrukturisasi dan pembentukan anak perusahaan. "Dengan nilai yang lebih tinggi, diharapkan closing-nya lebih baik," katanya. Dia menghitung, divestasi dapat dilakukan dalam rentang waktu bulan April hingga Agustus. "Kalau akhir tahun tidak begitu bagus waktunya," imbuhnya. Gunawan tidak bisa memastikan, apakah nantinya yang akan didivestasikan adalah kepemilikan pemerintah di holding-nya atau anak usaha. "Sekarang baru akan kita bicarakan dengan pemerintah," kata dia sambil menambahkan, yang paling menarik dari unit usaha Kimia Farma adalah apotiknya. Karena, memiliki jaringan terbesar dan tersebar di seluruh Indonesia, yaitu sebanyak 290 apotik dan 41 cabang distribusi. Beberapa waktu lalu Deputi Menteri Negara Bidang Logistik dan Pariwisata Ferdinand Nainggolan menyatakan, investor akan lebih tertarik masuk ke anak usaha Kimia Farma yaitu apotek atau distribusi. Selain itu dia mengatakan, maksimal pemerintah akan melepas 49 persen kepemilikannya di perusahaan itu. Menanggapi hal ini, Syamsul Arifin menyepakatinya. "Kita mau tetap mayoritas, kalau memang anak usaha yang akan dilepas," katanya, seraya menambahkan kalau induk yang dilepas maka besarannya diserahkan ke pemerintah. Syamsul tidak mempermasalahkan unit usaha mana yang akan dilepas nantinya, karena masing-masing memiliki unggulan. Bentuk 2 Anak Perusahaan Mulai awal tahun ini, Kimia Farma memiliki dua anak perusahaan yaitu PT Kimia Farma Apotek dan PT Kimia Farma Trading & Distribution. Sebelumnya perusahaan memiliki 3 bisnis unit, yaitu industri farmasi dan kimia, distribusi (PBF), dan ritel (apotek). Pembentukan ini merupakan bagian dari program restrukturisasi perseroan, dan bertujuan untuk efisiensi, lebih memfokuskan pada unit usahanya, memberi peluang masuknya investor strategis untuk pengembangan bisnis, dan mengahadapi persaingan dengan pasar global. Kimia Farma Apotek memiliki modal dasar Rp 560 Miliar, dengan modal disetor Rp 140 Miliar. Sedangkan trading dan distribution memiliki modal dasar Rp 500 Miliar dan modal disetor Rp 125 Miliar. Gunawan menjelaskan, pembentukan anak perusahaan ini dengan mengalihkan aset holding-nya dan pengalihan piutang. "Jadi tidak ada dana yang disuntik ke anak usaha itu," imbuh dia. Sedangkan menurut Syamsul, sekarang hingga akhir Maret adalah persiapan teknis pendirian anak usaha, seperti pengesahan Departemen kehakiman dan administrasinya. Baru pada bulan April, lanjutnya, diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham pertama bagi dua anak perusahaan itu. "Jadi efektifnya restrukturisasi di anak usaha baru berjalan bulan April nanti," imbuh dia. Menurut Syamsul, pembentukan anak usaha ini akan meningkatkan nilai (value) perseroan sebesar 50 persen, dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. "Jadi sangat menguntungkan, karena ada added value-nya," jelas dia. Untuk diketahui, sekarang Kimia Farma memiliki 5 anak usaha. Selain tiga yang telah disebutkan tadi, Kimia Farma memiliki 20 persen di PT Ria Sena Abadi dan 15 persen di PT Sincona Indonesia Lestari. Gunawan memperkirakan tahun 2002 lalu, laba bersih perseroan mencapai Rp 60 Miliar. Artinya, turun dibandingkan tahun 2001 yang mencapai Rp 99 Miliar. "Harga pokok produksinya naik," kata dia memberi alasan. Sedangkan penjualan tahun 2002 diperkirakan mencapai Rp 1,25 Triliun. Tahun ini, Gunawan menargetkan penjualan mencapai Rp 1,9 Triliun dan laba bersih sebesar Rp 120 Miliar. Pendapatan dari apotik tahun ini diperkirakan tumbuh 20 persen, dibandingkan tahun 2002 yang mencapai Rp 700 Miliar. Sedangkan pendapatan dari distribusi akan tumbuh 25 persen, dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 800 Miliar. Yura Syahrul TNR

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

31 detik lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

8 menit lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

9 menit lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

17 menit lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

20 menit lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

27 menit lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

28 menit lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

34 menit lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

39 menit lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

39 menit lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya