TEMPO Interaktif, Bandung-Rencana konsolidasi Telkom Flexi yang merupakan unit usaha PT Telkom Tbk dengan Esia milik PT Bakrie Telecom masih belum ada kejelasan."Belum ada kesepakatan apa-apa. Belum ada yangg ditandatangani dan Belum bisa mendisclose," kata Direktur Utama PT Telkom Tbk, Rinaldi Firmansyah saat peresmian Plasa Telkom Bandung Lembong hari ini.
Ia membantah perusahan plat merah bidang telekomunikasi ini akan mengakuisisi PT Bakrie Telecom karena tidak ada dana yang akan dikeluarkan PT Telkom Tbk."Tidak ada akuisisi. Telkom saat ini tengah membuat broadband laboratorium untuk tingkatkan penetrasi speedy, flash, dengan kualitas yang lebih baik." ujarnya.
Rinaldi menegaskan, Telkom terus meningkatan investasi yang tahun ini telah mencapai Rp 19 triliun. Rinciannya, investasi untuk selular tahun ini mencapai Rp 14 triliun. Sedangkan untuk yang lainnya, termasuk pengembangan dan pemasangan serat optik bawah laut di beberapa titik seperti Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, investasinya sekitar Rp 5 triliun. "
PT Telkom pada tahun lalu meraup laba Rp 65 triliun. Dari jumlah tersebut yang di setorkan kepada negara sebesar Rp 23 triliun. Adapun pendapatan PT Telkom tahun ini ditargetkan lebih besar 5 kali lipat daripada perusahaan lain.
Penetrasi 3 kali pertumbuhan ekonomi dari GDB dan untuk fix line produktivitasnya meningkat setelah sebelumnya menurun." Diharapkan semakin banyak yang menggunakan produk dalam negeri semakin tinggi penerimaan negara." ALWAN RIDHA RAMDANI
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
19 Februari 2024
Satelit Telekomunikasi Milik Telkom Segera Meluncur
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) akan meluncurkan Satelit Merah Putih 2, sebuah satelit High Throughput Satellite (HTS), melalui anak perusahaannya Telkomsat langsung dari Florida pada 20 Februari 2024.