Indonesia Jangan Terlalu Tergantung IMF

Reporter

Editor

Rabu, 29 Oktober 2003 10:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Indonesia sebaiknya jangan mau didikte oleh IMF, dan sebaiknya jangan terlalu tergantung dengan IMF. Demikian salah satu benang merah dari seminar “Rekonstruksi Kebangkrutan Ekonomi Indonesia,” yang diselenggarakan oleh Forum Reformasi Total, hari ini (7/3), di Jakarta. Adapun yang menjadi pembicara di seminar tersebut adalah Prof. Dr.Sri-Edi Swasono, Ichsannudin Noorsy, dan Prof. Dr.Suroso Imam Zadjuli.

Sri-Edi menegaskan bahwa budaya ketertundukan Indonesia besar sekali, sehingga Idonesia mau didikte oleh IMF. Padahal IMF tersebut tidak selalu benar. Saat ini ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 3,2%. Padahal bantuan IMF belum cair, perbankan masih belum baik, konglomerat masih “tertidur,” dan investor asing belum masuk. Pertumbuhaan ekonomi demikian itu merupakan bukti nyata bahwa kita tidak perlu tergantung dengan IMF. Untuk mebangun perekonomian Indonesia sebaiknya kita harus mempunyai self confidence dan fighting spirit, yaitu percaya dengan kemampuan diri sendiri. Saat ini Indonesia terpuruk secara kultural akibat adanya pemikiran seolah-olah ekonomi Indonesia tidak mungkin membaik tanpa adanya bantuan IMF.

“saya sudah menyarankan sejak tahun 1997, agar kita tidak lagi meminjam kepada IMF.” Indonesia seharusnya sudah punya rencana untuk 10 sampai 15 tahun kedepan, untuk membangun ekonomi bangsa tanpa hutang dari luar negeri, jelas Edi. Saat ini, kritik terhadap IMF makin besar di luar negeri. Bahkan menurut Sri-Edi, Kissinger pernah mengatakan IMF dan globalisasi merupakan bentuk dari Imperialisme AS. Seharusnya Indonesia lebih kritis, dan jangan mau didikte oleh IMF. Sementara itu Prof.Dr.Suroso Imam Zadzuli menjelaskan bahwa IMF dan lembaga moneter internasional lainnya yang seaspirasi dengan IMF bukanlah dermawan tetapi lebih cenderung sebagai rentenir yang mematikan. Hal ini terlihat dengan adanya bunga pinjaman yang sebesar 1,5% sampai dengan 2,5% pertahunnya. Bunga ini kelihatannya rendah, sesungguhnya bunga itu jauh lebih mengntungkan bagi negara donor, karena jika mereka depositokan di dalam negeri mereka sendiri, maka bunganya lebih rendah, misalnya untuk Yen Jepang itu hanya sekitar 1,0%. Selain itu IMF menerapkan syarat yang berbelit-belit bagi negara penerima pinjaman, yang tujuan sebenarnya agar negara sponsor IMF dapat menarik berbagai keuntungan melaui bisnis antar negara yang mereka lakukan.

Sementara itu, Hariadi Darmawan, yang memberikan kata sambutan sebelum seminar itu dimulai mengatakan bahwa, “tanpa IMF kita bisa jalan terus, dalam hal ini saya sependapat dengan Bung Karno, go to hell with your aid,”. Saat ini, perekonomian Indonesia, secara total tumbuh sekitar 4,2% sampai dengan 4,8%. Ini semua kita capai melalui ekonomi rakyat, bukan karena adanya bantuan IMF ataupun partisipasi konglomerat. Demikian dijelaskan oleh mantan Ketua ILUNI tersebut. (Dedet Hardiansyah)

Berita terkait

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

12 menit lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

13 menit lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

20 menit lalu

Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen bangsa mempererat tali silaturahmi untuk mengukuhkan kembali persatuan dan kesatuan bangsa saat menghadiri halal bihalal PKS.

Baca Selengkapnya

Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

26 menit lalu

Yusril dan Gibran Saksikan Wayang Kulit, Angkat Lakon Semar Kembar Sembodro Larung

Pertunjukan wayang dengan lakon Semar Kembar Sembodro Larung itu dibawakan Dalang Ki Warseno Slenk. Mengangkat kisah Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

29 menit lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

33 menit lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Serial Crash akan Tayang di Disney+ Hotstar

35 menit lalu

Serial Crash akan Tayang di Disney+ Hotstar

Serial kriminal Crash akan tayang perdana di Disney+ Hotstar pada 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Klasemen Liga Prancis: PSG Ditahan Le Havre, Masih Mungkin Menjadi Juara Minggu Malam Ini

35 menit lalu

Klasemen Liga Prancis: PSG Ditahan Le Havre, Masih Mungkin Menjadi Juara Minggu Malam Ini

Paris Saint-Germain (PSG) kembali harus menunda perayaan juara Liga Prancis 2023/24 setelah bermain 3-3 saat menjamu Le Havre pada pekan ke-31.

Baca Selengkapnya

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

41 menit lalu

Hasto Akui Terima Pesan Pengurus Ranting yang Tolak Wacana Pertemuan Megawati dan Jokowi

Megawati, tutur Hasto, berterima kasih kepada pengurus dan kader hingga tingkat ranting dan anak ranting atas capaian mereka dalam Pemilu tahun ini.

Baca Selengkapnya

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

47 menit lalu

Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri

Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.

Baca Selengkapnya