TEMPO Interaktif, Jakarta:Bank Indonesia menunggu penjelasan transparan soal kasus Bank Lippo dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebagai pemilik saham mayoritas. Ada masalah-masalah yang harus diselesaikan antara BPPN dan pemegang saham lainnya, kata Gubernur BI Syahril Sabirin dalam rapat kerja dengan Komisi Keuangan dan Perbankan DPR di gedung MPR/DPR Jakarta, Rabu (5/2). Menurut Syahril, masalah paling krusial yang menimpa bank milik keluarga Riyadi ini adalah penilaian aset. Bank sentral sendiri, kata dia, berpegang teguh pada ketetapan penghitungan rasio kecukupan modal yang berlaku sekarang. Tapi kalau pemegang saham sepakat menghitung resiko lebih tinggi (berdasarkan Bassel Accord II) terserah, Bank Indonesia tidak akan campur tangan, ujar dia. Ia mengatakan hingga Desember 2002, CAR Bank Lippo masih berada di atas ketentuan sebesar 8 persen. Meski ia mengaku tidak mengetahui secara pasti angka sebenarnya. Sedangkan November 2002 kecukupan modalnya mencapai 21,5 persen. Perbedaaan angka dengan BEJ (Bursa Efek Jakarta) telah disepakati untuk bertemu Jumat mendatang untuk membahas angka itu, tambah Syahril. Termasuk, lanjut Syahril, membahas adanya laporan ganda kepada publik dan BEJ yang berbeda dari Bank Lippo. BI sendiri, kata dia, belum dapat menyimpulkan apakah benar laporan itu berbeda dan dimana letak perbedaaannya. Laporan ke Bank Indonesia selalu kami teliti kembali, sekarang sedang dilakukan pemeriksaan mengenai dua laporan berbeda itu, kata dia. SS Kurniawan --- TNR
Berita terkait
Berhasil Jadi Raja Slam Dank IBL All Star 2024, Pandu Wiguna: Bukti Pemain Lokal Juga Bisa
6 menit lalu
Berhasil Jadi Raja Slam Dank IBL All Star 2024, Pandu Wiguna: Bukti Pemain Lokal Juga Bisa
Prawira Harum Bandung, Pandu Wiguna, berhasil memenangi Slam Dunk Contest IBL All Star 2024.