Kinerja Asuransi Central Asia Cerah Kuartal Ini

Reporter

Editor

Rabu, 12 Mei 2010 17:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Asuransi Central Asia membukukan penerimaan premi Rp 520 miliar pada kuartal I-2010. Jumlah ini meningkat dari sekitar Rp 400 miliar dibandingkan kuartal pertama tahun lalu. "Kenaikannya sekitar 25 persen," ujar Muljadi Kusuma, Direktur ACA, di Jakarta, Rabu (12/5).

Muljadi mengatakan, kenaikan penerimaan didorong oleh peningkatan pendapatan di bidang leasing dan bisnis retail. Tahun ini ACA meningkatkan target penerimaan menjadi Rp 1,8 triliun. "Tahun lalu penerimaan Rp 1,4 triliun dengan profit Rp 170 miliar," ujarnya.

Ia menambahkan, ia optimistis kinerja ACA akan semakin membaik di kuartal kedua tahun ini. "Saya yakin akan semakin membaik karena kami akan meluncurkan beberapa produk asuransi mikro baru," tuturnya.

Saat ini ACA sedang mengadakan pembahasan beberapa asuransi mikro yang bakal diluncurkan. "Misalkan asuransi kebakaran rumah," ujarnya. Kredit mikro ini bukan semata mengejar keuntungan, tetapi juga sebagai bentuk kepedulian ACA pada masyarakat.

"Itu preminya kecil. Keuntungan tidak seberapa. Tapi akan memberikan manfaat kepada masyarakat lebih banyak," ujarnya. Asuransi mikro ini diarahkan kepada masyarakat kelas bawah hingga menengah.

Sebelumnya, Asuransi Central Asia mengeluarkan terobosan baru dengan meluncurkan Asuransi Demam Berdarah. Asuransi mikro berbentuk vocer ini ditargetkan untuk masyarakat kelas bawah dan menengah. "Dari preminya sangat terjangkau. Cukup Rp 50 ribu per tahun. Santunan mencapai Rp 2 juta," ujar Muljadi.

Ia mengatakan, konsumen diperbolehkan membeli premi maksimal 5 buah. "Jadi kalau sakit DBD (demam berdarah dengue), jaminannya Rp 10 juta," katanya. Premi ini berlaku selama setahun atau jika pemilik menderita DBD. "Jadi kalau sudah pernah sakit DBD, dan jaminannya sudah keluar harus membeli vocer lagi untuk tetap mendapat jaminan," tutur Muljadi.

Untuk penjualan Asuransi ini, ACA bekerja sama dengan perusahaan waralaba Indomaret. "Selain dijual di agen ACA, kami juga bekerja sama dengan Indomaret untuk memperluas jaringan," ujar Muljadi. Ia menambahkan, untuk mendapatkan asuransi ini konsumen tidak perlu mengisi banyak formulir dan melakukan tes kesehatan.

"Jadi tinggal beli, dan setelah itu tinggal SMS seperti keterangan yang ada di belakang vocer itu untuk verifikasi," ujarnya. Kemudahan juga diberikan ACA dalam proses klaim. Konsumen hanya butuh mengirimkan SMS untuk mengajukan klaim. "Nanti petugas kami yang nanti akan mendatangi mereka," kata dia.

Perusahaan menargetkan asuransi ini dapat terjual 1 juta vocer tahun ini. "Sejak diluncurkan pertama 29 Januari lalu sudah terjual sekitar 25 ribu vocer," katanyai. Mengenai target keuntungan, asuransi ini, menurut Muljadi, merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan yang dilakukan ACA. "Jadi kalau pun untung tidak terlalu besar," katanya.

FEBRIYAN

Berita terkait

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

8 hari lalu

Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.

Baca Selengkapnya

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

10 hari lalu

HSBC Indonesia dan Allianz Life Luncurkan Asuransi Warisan, Khusus untuk Nasabah Premier

HSBC Indonesia dan Allianz Life meluncurkan produk asuransi berbentuk warisan atau Premier Legacy Assurance untuk nasabah premiernya. Produk perencanaan warisan ini dikonsep sebagai solusi perlindungan sekaligus dukungan terhadap kehidupan keluarga nasabah yang sejahtera di masa depan.

Baca Selengkapnya

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

28 hari lalu

KCIC Periksa Kesesuaian Tiket Penumpang Whoosh untuk Kebutuhan Pemberian Asuransi Perjalanan

Apabila data yang diisi pada tiket tidak sesuai dengan identitas aslinya, maka penumpang Whoosh tersebut tidak ter-cover oleh asuransi.

Baca Selengkapnya

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

46 hari lalu

Tony Benitez Ditunjuk jadi CEO dan Presdir Baru Prudential Indonesia

Prudential Indonesia menunjuk Tony Benitez sebagai CEO dan Presiden Direktur menggantikan Michellina Laksmi Triwardhany per 1 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

46 hari lalu

PTUN Menangkan Kresna Life, Pengamat Asuransi: Preseden Buruk bagi Industri Keuangan

Putusan PTUN yang membatalkan keputusan OJK ihwal pencabutan izin usaha Kresna Life dinilai sebagai preseden buruk bagi industri keuangan.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

46 hari lalu

Dikalahkan Kresna Life di PTUN, OJK Ajukan Banding

OJK akan mengajukan banding atas kasusnya melawan Kresna Life.

Baca Selengkapnya

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

46 hari lalu

PTUN Batalkan Pencabutan Izin Usaha Kresna Life, Bagaimana Respons OJK dan Seperti Apa Kronologinya?

PTUN Jakarta mengabulkan gugatan Michael Steven ihwal pembatalan keputusan OJK mengenai pencabutan izin usaha Kresna Life. Bagaimana respons OJK?

Baca Selengkapnya

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

49 hari lalu

KPK Selidiki Korupsi di PT Taspen, Begini Modus Investasi Fiktif Ala Taspen Life

Dugaan korupsi di PT Taspen, Taspen Life dengan modus investasi fiktif menambah daftar panjang kasus penyelewengan dana asuransi di Indonesia

Baca Selengkapnya

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

22 Februari 2024

Prudential Indonesia Luncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture, Targetkan Milenial dan Gen Z

Prudential Indonesia pada awal tahun ini telah meluncurkan Asuransi Jiwa PRUFuture. Produk ini merupakan perlindungan jiwa jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

17 Februari 2024

Thailand Luncurkan Jaminan Kesehatan untuk Turis Asing sampai Rp438 Juta

Kompensasi turis di Thailand berdasarkan kasus, misalnya, jika kehilangan penglihatan atau cacat permanen, besarnya adalah Rp131 juta.

Baca Selengkapnya