Menteri Curhat Soal Lambannya Program Hutan Rakyat  

Reporter

Editor

Senin, 3 Mei 2010 14:48 WIB

Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengeluhkan lambannya pelaksanaan program Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Dari 480 ribu hektare yang ditargetkan untuk tahun ini baru 60 ribu hektare yang bisa terealisasi. Padahal program itu bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Program tersebut banyak menemui kendala lantaran harus menunggu proses perizinan di daerah-daerah. "Sudah difokuskan saja masih lamban," ujar dia dalam acara simposium nasional bertema Hutan untuk Kesejahteraan Rakyat di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Senin (3/5).

Dari luas areal yang dicadangkan pemerintah untuk HTR sebanyak 480 ribu hektare tapi baru 60 ribu yang sudah diberikan. "Lambatnya di bupati. Dari 60 ribu hektare itu yang terbanyak di daerah Lampung. Itu pun setelah saya hubungi terus setiap hari," ujarnya.

Keterlambatan itu bukan masalah birokrasi namun pada kesadaran kepala daerah memperjuangkan rakyatnya. Zulkifli mengaku telah memberikan surat kepada Menteri Dalam Negeri untuk mensosialisasikan HTR ke bupati. "Bupati wewenang dari Mendagri. Tapi sudah lama saya surati minta HTR disosialisasikan," tuturnya.

Investor, menurut Zulkifli, memiliki peran penting dalam menyukseskan program hutan tanaman rakyat. Hal itu dikarenakan bila sebuah hutan beralih fungsi menjadi kebun, pengusaha diharapkan memberi 0 persen untuk tanaman plasma dan 80 persen untuk tanaman inti.

Dari 20 persen itu sekitar 10 persennya dijadikan Hutan Tanam Industri (HTI), dan sisanya untuk masyarakat. "Mereka (pengusaha) sudah mau asal 10 persen itu betul-betul digunakan untuk masyarakat sekitar hutan, bukan pendatang," katanya.

Tidak seperti hutan tanaman industri yang padat modal, hutan tanaman rakyat berbasis pada perekonomian masyarakat. Dengan program Hutan Tanaman rakyat itu pun masyarakat bisa memanfaatkan penggunaan hutan produksi.

Menurut Menteri Zulkifli, untuk mendukung aspek permodalan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat telah tersedia dana dengan skema pinjaman bergulir melalui Badan Layanan Umum Kehutanan, yaitu Pusat Membiayaan Pembangunan Hutan, sebesar Rp 2,1 triliun.

MUTIA RESTY

Berita terkait

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

30 hari lalu

Polemik Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan, Ini Penjelasan Menteri Airlangga

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah memutihkan lahan sawit ilegal di kawasan hutan.

Baca Selengkapnya

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

30 hari lalu

365 Perusahaan Ajukan Pemutihan Lahan Sawit Ilegal di Kawasan Hutan

Ratusan perusahaan pemilik lahan sawit ilegal di kawasan hutan mengajukan pemutihan.

Baca Selengkapnya

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

30 hari lalu

Pemutihan Lahan Sawit Ilegal Dipercepat, Target Rampung 30 September 2024

Pemerintah mempercepat program pemutihan lahan sawit ilegal di kawasan hutan. Ditargetkan selesai 30 September 2024.

Baca Selengkapnya

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

31 hari lalu

Pengelolaan Hutan Didominasi Negara, Peneliti BRIN Usul Cegah Deforestasi melalui Kearifan Lokal

Masyarakat yang tinggal di sekitar hutan seringkali tidak mendapatkan hak akses yang cukup untuk memanfaatkan sumber daya di dalamnya.

Baca Selengkapnya

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

33 hari lalu

Tingkat Deforestasi Tinggi, Kawasan Hutan IKN Baru 16 Persen dari Target 65 Persen

Kondisi hutan di IKN yang sudah ditetapkan sebagai kawasan lindung masih jauh dari kondisi ideal.

Baca Selengkapnya

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

37 hari lalu

Hari Hutan Internasional: Laju Deforestasi Hutan Tiap Tahun Mengkhawatirkan

Hari Hutan Internasional diperingati setiap 21 Maret. Sejarahnya dimulai 2012 yang diprakarsai oleh PBB untuk membantu dan mendukung konservasi hutan

Baca Selengkapnya

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

38 hari lalu

Agar Dilirik Wisatawan, Taman Hutan Raya Bunder Gunungkidul Diusulkan Digarap Sistem Blok

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyiapkan pengelolaan Taman Hutan Raya Bunder di Kabupaten Gunungkidul dengan sistem blok.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

38 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

40 hari lalu

OIKN Klaim 65 Persen Kawasan IKN akan Menjadi Hutan Tropis

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan 65 persen kawasan IKN akan bisa dijadikan hutan tropis kembali.

Baca Selengkapnya

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

41 hari lalu

Jangan Kabur, Ini 6 Tips Menyelamatkan Diri saat Bertemu Harimau

Saat sedang pergi ke hutan atau gunung dan bertemu harimau, sebaiknya jangan panik. Berikut beberapa tips menyelamatkan diri saat bertemu harimau.

Baca Selengkapnya