KADIN: Belum Ada Komplain Dari Investor Soal Kerusuhan Batam
Jumat, 23 April 2010 10:41 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Investasi dan Perhubungan Chris Kanter mengatakan kerusuhan buruh di Batam Kamis kemarin pasti berdampak negatif terhadap investasi. "Itu jelas ada," katanya. Meski begitu, ia belum mendapat keluhan atau komplain dari investor luar negeri. Termasuk apakah ada yang menunda atau bahkan menarik invetasinya dari Indonesia. "Kalau itu belum ada," katanya, Jumat (23/4).
Ia menilai seharusnya pihak keamanan bisa bergerak cepat dalam menangani kerusuhan buruh di Batam itu. Kata Chris, kerusuhan buruh di perusahaan galangan kapal PT Drydock World Graha, Tanjung Undang, Batam itu pasti mempunyai sebab sehingga buruh melakukan aksi rusuh. "Kalau penyebabnya bisa diketahui sejak awal mestinya kan bisa ditangani sebelum semuanya membesar," katanya.
Menurut dia, setiap perusahaan pasti mempunyai aturan internal dalam mengatur hubungan kerja. Yang penting, menurut Chris adalah penanganan secara cepat bila ada kemungkinan potensi rusuh seperti yang terjadi Koja Tanjung Priok dan Batam kemarin.
Kamis kemarin, pekerja di perusahaan galangan kapal PT Drydock World Graha, Tanjung Undang, Batam, Kepulauan Riau, dan melakukan aksi demonstrasi dan membakar fasilitas perusahaan.
IQBAL MUHTAROM
Ia menilai seharusnya pihak keamanan bisa bergerak cepat dalam menangani kerusuhan buruh di Batam itu. Kata Chris, kerusuhan buruh di perusahaan galangan kapal PT Drydock World Graha, Tanjung Undang, Batam itu pasti mempunyai sebab sehingga buruh melakukan aksi rusuh. "Kalau penyebabnya bisa diketahui sejak awal mestinya kan bisa ditangani sebelum semuanya membesar," katanya.
Menurut dia, setiap perusahaan pasti mempunyai aturan internal dalam mengatur hubungan kerja. Yang penting, menurut Chris adalah penanganan secara cepat bila ada kemungkinan potensi rusuh seperti yang terjadi Koja Tanjung Priok dan Batam kemarin.
Kamis kemarin, pekerja di perusahaan galangan kapal PT Drydock World Graha, Tanjung Undang, Batam, Kepulauan Riau, dan melakukan aksi demonstrasi dan membakar fasilitas perusahaan.
IQBAL MUHTAROM
