Kejaksaan Diminta Usut Lagi Penyelewengan BLBI  

Reporter

Editor

Jumat, 9 April 2010 12:18 WIB

TEMPO/Adri Irianto
TEMPO Interaktif, Semarang - Perkumpulan Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) akan segera melaporkan kasus dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tahun 1997-1998 kepada Kejaksaan Agung untuk diusut kembali.

"Kami nanti akan laporan resmi lagi ke Kejagung agar memproses pengusutan BLBI lagi. Kami berposisi sebagai pelapor," kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman kepada Tempo di Semarang, Jum'at (9/4).

Saat ini, Boyamin masih menunggu putusan gugatan praperadilan terhadap Kejaksaan Agung terkait keluarnya surat perintah penghentian penyidikan kasus pengucuran dana BLBI pada 1997. Rencananya, putusan akan dibacakan Selasa pekan depan.

Menyinggung soal putusan praperadilan itu, Bonyamin menegaskan yang terpenting bukanlah soal kalah atau menang di pengadilan. Namun yang terpenting adalah kasus mega skandal BLBI bisa terungkap agar ke depan penyelewengan dana likuiditas tidak terulang lagi.

Menurut boyamin, di sidang praperadilan, kemarin, salah satu saksi Fuad Bawazier menunjukan bagaimana kebrobokan Bank Indonesia saat itu yang tidak melakukan pengawasan sehingga terjadi berbagai pelanggaran saat itu.

MAKI menilai kasus BLBI belum tuntas karena sejumlah nama yang diduga bertanggungjawab belum tersentuh hukum. Tiga pejabat direktur Bank Indonesia, yakni Hendrobudiyanto, Heru Supraptomo, dan Paul Soetopo, dipenjara.

Sedangkan terhadap mantan Gubernur Bank Indonesia J. Soedradjad Djiwandono tak dilanjutkan dengan alasan posisi Gubernur BI setingkat dengan menteri sehingga kebijakannya tidak dapat dipidanakan.

Penyidikan terhadap tiga direktur Bank Indonesia lainnya, yakni Boediono (kini Wakil Presiden RI), Haryono, dan Mukhlis Rasyid, juga dihentikan. Padahal nama mereka sebelumnya muncul dalam dakwaan jaksa.

ROFIUDDIN

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

3 hari lalu

Rupiah Diprediksi Stabil, Pasar Respons Positif Kenaikan BI Rate

Rupiah bergerak stabil seiring pasar respons positif kenaikan BI Rate.

Baca Selengkapnya