Serapan Kredit Usaha Kecil Diprediksi Melempem

Reporter

Editor

Selasa, 30 Maret 2010 14:33 WIB

Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Surakarta - Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi memperkirakan penyerapan kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk kuartal-I 2010 diperkirakan bakal menurun dibandingkan kuartal IV 2009.

“Hingga kini perkembangan kredit masih negatif. Lebih banyak uang yang ditahan di perbankan dibanding digunakan,” katanya di Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (30/3) siang. Menurut data Bank Indonesia, pada kuartal-IV 2009 penyerapan kredit mencapai Rp 36,7 triliun.

Padahal, sebenarnya perbankan sudah mengucurkan sejumlah uang untuk kredit pembiayaan UMKM. “Tapi pelaku UMKM sendiri memilih mengembalikannya atau malah tidak mengambil alokasi kredit tersebut,” ujarnya.

Kondisi tersebut sudah menjadi siklus tahunan, sehingga hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Penyerapan kredit baru akan naik mulai triwulan berikutnya. “Tahun ini kami menargetkan penyaluran kredit bagi UMKM mencapai Rp 165 triliun atau naik 22 persen dari tahun lalu,” tuturnya.

Dia optimistis target itu terpenuhi mengingat pertumbuhan ekonomi saat ini lebih bagus. “Selain itu, terbukti kekuatan ekonomi ada di sektor UMKM,” katanya. Hal itu tentu menjadi pertimbangan perbankan dalam penyaluran kredit. “Ditambah lagi, kini kian kemudahan dan kelonggaran bagi UMKM untuk mengakses kredit,” ujarnya.

UKKY PRIMARTANTYO

Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

1 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

1 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

1 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

3 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

5 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya