Ekspor Indonesia Januari Lalu Turun 13 Persen  

Reporter

Editor

Senin, 1 Maret 2010 12:22 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Nilai ekspor Indonesia Januari 2010 mencapai US$ 11,57 miliar atau mengalami penurunan sebesar 13,29 persen dibandingkan ekspor Desember 2009. Sementara bila dibandingkan Januari 2009, ekspor mengalami peningkatan sebesar 58,99 persen.

Seperti yang dipetik dari situs Badan Pusat Statistik, Senin (1/3) siang, menyebutkan ekspor nonmigas Januari 2010 mencapai US$ 9,23 miliar, turun 14,87 persen dibandingkan Desember 2009, sedangkan dibandingkan ekspor Januari 2009, ekspor nonmigas meningkat 47,61 persen.

Penurunan ekspor nonmigas terbesar Januari 2010 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$ 1,28 miliar, sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$ 228,2 juta.

Ekspor nonmigas ke Jepang Januari 2010 mencapai angka terbesar yaitu US$ 1,32 miliar, disusul Cina US$ 1,01 miliar dan Amerika Serikat US$ 997,7 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 36,01 persen. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) mencapai US$1,05 miliar.

Berdasarkan sektor, ekspor hasil industri periode Januari 2010 naik sebesar 35,43 persen dibandingkan periode yang sama pada 2009, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 42,76 persen serta ekspor hasil tambang dan lainnya naik sebesar 108,60 persen.

Nilai impor Indonesia Januari 2010 mencapai US$ 9,54 miliar atau turun 7,35 persen dibandingkan Desember 2009 yang besarnya US$ 10,30 miliar. Namun jika dibandingkan Januari 2009, nilainya meningkat US$ 2.942,7 juta atau 44,58 persen.

Adapun impor nonmigas Januari 2010 mencapai US$ 7,59 miliar atau turun US$ 618,4 juta (7,54 persen) dibandingkan impor Desember 2009, sedangkan jika dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan US$ 2.266,9 juta atau 42,62 persen.

Impor migas Januari 2010 mencapai US$ 1,96 miliar atau turun US$ 138,2 juta (6,60 persen) dibandingkan impor Desember 2009. Sebaliknya terjadi peningkatan impor sebesar US$ 675,8 juta atau 52,74 persen dibandingkan periode Januari 2009.

Nilai impor nonmigas terbesar Januari 2010 yaitu golongan barang mesin/pesawat mekanik dengan nilai US$ 1,43 miliar setelah mengalami peningkatan 0,90 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibanding Januari 2009, nilainya meningkat 13,31 persen.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari 2010 masih ditempati oleh Cina dengan nilai US$ 1,41 miliar dengan pangsa 18,56 persen, diikuti Jepang US$ 1,07 miliar atau 14,12 persen dan Singapura US$ 0,78 miliar atau 10,34 persen. Sementara impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,41 persen dan Uni Eropa sebesar 8,91 persen.

Nilai impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari 2010 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya mengalami peningkatan untuk semua golongan, yaitu impor barang konsumsi sebesar 36,35 persen, bahan baku/penolong sebesar 47,90 persen, dan barang modal sebesar 35,60 persen.

BOBBY CHANDRA

Berita terkait

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

2 hari lalu

Penyebab Rupiah Melemah, Ini Analisis Direktur Laba Forexindo Berjangka

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memberikan analisis soal nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS belakangan ini.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

3 hari lalu

BPS Catat Nilai Ekspor Nikel Naik 45,85 Persen pada April 2024

BPS menyebut nilai ekspor komoditas nikel dan barang daripadanya mengalami kenaikan sebesar US$ 210,6 juta atau 45,85 persen pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

4 hari lalu

Wamenkeu: Tingkat Pengangguran 2024 Turun, Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Wamenkeu Suahasil Nazara mengungkapkan, tingkat pengangguran 2024 telah turun lebih rendah ke level sebelum pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

11 hari lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

11 hari lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

12 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

12 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

12 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

16 hari lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

16 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya