Bank Sentral Bakal Tertibkan Biaya Operasional Perbankan  

Reporter

Editor

Rabu, 10 Februari 2010 20:36 WIB

TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Indonesia akan membuat panduan terhadap pemberlakukan biaya operasional perbankan yang berisi aturan mengenai penetapan biaya operasional sehingga terjadi keseragaman perlakuan terhadap bank-bank tersebut.

"Hal ini (panduan) bertujuan agar Bank Indonesia bisa membandingkan (biaya operasional) apple to apple antarbank," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D Hadad di Jakarta, Rabu (10/2), saat menanggapi pertanyaan mengenai acuan biaya operasional.

Biaya operasional inilah yang kelak dimasukkan dalam perhitungan besarnya suku bunga pinjaman yang dibebankan oleh perbankan kepada debitur. Penyeragaman perlakuan biaya operasional tersebut akan memudahkan pengaturan besarnya suku bunga pinjaman yang diinginkan oleh bank sentral.

Contohnya, PT Bank Negara Indonesia Tbk menghitung biaya operasional yang porsinya minimal seperempat dari besarnya perhitungan suku bunga pinjaman yang ditetapkan oleh BNI. Biaya operasional BNI sebesar 2 hingga 5 persen dari total perhitungan suku bunga pinjaman sebesar 9 hingga 16 persen.

Meskipun ingin menumbuhkan permintaan kredit, namun Bank Indonesia belum menetapkan besarnya suku bunga deposito perbankan secara seragam. “Tidak, saya kira kesepakatan itu (mengenai besarnya suku bunga deposito perbankan) masih tetap berjalan dan belum ada inisiatif baru lagi mengenai itu," ujarnya.

Dalam kesepakatan 14 bank yang dicapai pada pertengahan Agustus tahun lalu, para bankir sepakat untuk menurunkan bunga tabungan. Di tahap awal, bunga disepakati maksimal 150 basis point atau 1,5 persen di atas bunga patokan bank sentral, BI Rate, yang kini 6,5 persen.

Tiga bulan kemudian, bunga tabungan akan diturunkan lagi hingga 50 basis point di atas BI Rate. Ini berarti, bunga tabungan akan persis sama dengan suku bunga penjaminan pemerintah saat ini, yaitu 7 persen.

RENNY FITRIA SARI

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

13 jam lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

1 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

1 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

1 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

2 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

2 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

2 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

2 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya