TEMPO Interaktif, Jakarta:Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tahun ini berencana menjual 30 BUMN lagi. Hal ini untuk menutup Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2003, yang menargetkan penerimaan sebesar Rp 8 triliun dari privatisasi. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Bacalius Ruru dan para asisten deputi menteri di kementerian ini dalam sebuah workshop yang mereka selenggarakan di Bogor, Minggu (2/2). Dari 30 BUMN itu, yang merupakan rencana privatisasi tahun ini hanya 10 buah. Selebihnya, 4 buah merupakan penyelesaian atas rencana tahun 2001 yang tertunda, dan 16 buah lagi yang seharusnya telah dijual pada tahun lalu dan belum terlaksana. Rencana tahun 2001 untuk menjual empat BUMN itu telah disetujui Tim Kebijakan Privatisasi (TKP). Namun hanya dua buah saja yang telah dikonsultasikan ke Komisi IX DPR, yaitu PT Indofarma Tbk. dan PT Bank Mandiri. Program privatisasi PT Indofarma diharapkan selesai pada triwulan I tahun ini. Sedangkan Bank Mandiri yang telah dibahas dengan Sub Komisi BUMN DPR direcanakan selesai semester pertama. Dua BUMN lain, PT Kimia Farma Tbk. dan Bandara Soekarnop-Hatta (PT Angkasa Pura II), masih harus dikonsultasikan dengan DPR. Sementara itu, program yang tertunda dari rencana 2002 semuanya telah disetujui TKP, tetapi belum satu pun yang dikonsultasikan dengan DPR. Dari 16 buah BUMN itu, 5 buah merupakan usaha di bidang konsultan konstruksi, industri kertas sebanyak 3 perusahaan, dan aneka industri ada 8 buah, yang kepemilikannya oleh pemerintah hanya minoritas. Sedangkan penjualan terhadap 10 BUMN yang masuk rencana tahun ini, kementerian yang dipimpin Laksamana Sukardi ini belum membahasnya di dalam TKP, maupun berkonsultasi dengan DPR. Tomi Aryanto --- Tempo News Room
Berita terkait
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini
5 menit lalu
Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini
Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.