TEMPO Interaktif, Jakarta - Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta masih menjadi pemesan sukuk ritel terbesar. Pada Sukuk Ritel 001 yang diterbitkan 25 Februari 2009, volume pemesanan mencapai 53,41 persen. Pada sukuk ritel SR-002, volumenya menurun menjadi 52,32 persen. Tapi, jumlah tersebut masih menjadi yang terbesar dibandingkan volume pemesanan daerah lain.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan Direktorat Jendral Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Senin (8/2), pemesanan dari Jakarta mencapai Rp 4,2 triliun dengan 7.166 investor. Jumlah investor dari Indonesia bagian barat kecuali Jakarta lebih banyak, yaitu 9.030 investor, namun pemesanannya lebih sedikit yaitu Rp 3,5 triliun. Indonesia bagian tengah memesan Rp 195 miliar dengan 758 investor, dan Indonesia bagian timur memesan Rp 84 miliar dengan 277 investor.
Realisasi penjualan sukuk ritel SR 002 mencapai Rp 8.033 triliun dengan 17.231 investor. Sukuk ritel seri ini mempunyai tenor 3 tahun. Tanggal penerbitan 10 Februari 2010 dan jatuh tempo pada 10 Februari 2013. Minimum pemesanan suku ritel adalah Rp 5 juta dan kelipatannya. Sedangkan maksimum pemesanannya sebesar Rp 25 miliar.
