Suku Bunga Kredit Hambat Laju Sektor Riil

Reporter

Editor

Minggu, 7 Februari 2010 14:21 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kondisi sektor riil Indonesia pada 2010 dapat dikatakan membaik. Namun, suku bunga kredit masih terlalu tinggi dan menghambat pertumbuhan sektor riil. Hal ini disampaikan Fauzi Ichsan, ekonom senior Bank Standard Chartered, saat dihubungi Tempo melalui telepon, Sabtu (6/2).

Masalah yang muncul di sektor riil tidak dipengaruhi suku bunga Bank Indonesia, melainkan suka bunga kredit. Tapi, suku bunga kredit tidak serta merta mengikuti suku bunga bank sentral. Fauzi mencontohkan di negara maju, seperti Amerika Serikat dan Jepang yang memiliki suku bunga bank sentral yang rendah, namun suku bunga kredit tetap tinggi.

Menurut Fauzi, yang perlu dilakukan untuk meningkatkan sektor riil adalah dengan cara menurunkan suku bunga kredit. Salah satu caranya dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis. "Intinya terletak pada program infrastruktur yang dapat memicu meningkatnya bisnis," ucap Fauzi.

Namun, perbankan tidak dapat dipaksakan untuk menyalurkan kredit. "Bank tidak bisa diharapkan sebagai pioner, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) yang bisa," ujar Fauzi.

Seperti telah diberitakan, suku bunga Bank Indonesia bertahan pada 6,5 persen sejak Agustus 2008. Menurut Fauzi hal tersebut sudah pas dan cukup rendah. "BI Rate saat ini yang terendah dalam sepuluh tahun terakhir dan hal tersebut sudah cukup baik," ujar Fauzi.

NALIA RIFIKA

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 menit lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

2 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

2 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

2 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

2 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya