BNI Segera Turunkan Suku Bunga

Reporter

Editor

Kamis, 4 Februari 2010 16:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bank Negara Indonesia berniat kembali menurunkan margin bunga bersih. Hal tersebut berkaitan dengan suku bunga acuan Bank Indonesia yang tetap berada pada level 6,5 persen. "Kemungkinan NIM bisa diturunkan lagi, kami akan segera membahasnya," kata Direktur Corporate Banking Bank BNI Khrisna Suparto saat dihubungi Tempo, Kamis (4/2).

Dia menyambut baik keputusan bank sentral yang tidak mengubah besaran suku bunga acuan. Khrisna menjelaskan bahwa BNI telah beberapa kali menurunkan margin bunga bersihnya. "NIM kami sudah turun banyak beberapa bulan terakhir," kata dia. Saat ini, rata-rata net interest margin BNI adalah 11,5 persen.

Bank Indonesia terus mendorong penurunan NIM perbankan. Hal ini didukung oleh pertumbuhan industri perbankan yang dinilai stabil. Rasio kecukupan modal mencapai 17,4 persen per tahun dengan kredit bermasalah di bawah 5 persen.

Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia menetapkan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate tetap di 6,5 persen. Keputusan ini berdasarkan masih konsistennya suku bunga terhadap sasaran inflasi tahun ini yaitu 5 persen dengan deviasi satu persen.

Suku bunga ini juga dipandang masih kondusif untuk memperkuat proses pemulihan perekonomian, menjaga stabilitas keuangan, dan mendorong intermediasi perbankan. Bank Indonesia memperkirakan adanya kenaikan pertumbuhan ekonomi 2010 dan 2011 yang didorong oleh negara Asia terutama Cina.

Konsumsi domestik juga menjadi topangan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Surplus neraca pembayaran yang diperoleh dari ekspor dan aliran dana luar negeri yang masuk pun masih deras. Cadangan devisa akhir Januari ini mencapai US$ 69,6 miliar atau setara 5,9 bulan impor.

FAMEGA SYAVIRA

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

27 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya