Indosat Jamin Tidak Ada Penyadapan Satelit

Reporter

Editor

Senin, 25 Agustus 2003 11:27 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Utama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) Widya Purnama menjamin tidak akan ada penyadapan data pertahanan dan keamanan Indonesia via satelit yang dapat dilakukan oleh pemilik baru Indosat. Alasannya, ujar Widya dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Jumat (3/1), satelit Palapa C2 yang dimiliki Indosat sebagian besar digunakan untuk keperluan penyiaran (broadcast). Sedangkan untuk keperluan pertahanan dan keamanan menggunakan satelit Palapa B4 milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom). Kita minta perhatian bapak-bapak di Komisi I, TNI, dan unsur pertahanan keamanan lainnya supaya tidak usah khawatir, ujar dia. Ia menjelaskan dari pemakaian transponder satelit, 60 persennya disewa oleh lembaga penyiaran dalam negeri seperti RCTI, SCTV dan Indosiar, sedangkan sisanya disewa lembaga penyiaran asing seperti RTG, ABC dan MTV. Widya mengaku heran dengan dipermasalahkannya kepemilikan satelit ini oleh asing, karena sejak dulupun PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) yang memiliki Palapa C2 dimiliki oleh asing, yaitu DeTe Asia. Sebelum akhirnya sahamnya dibeli Indosat senilai US$ 325 juta. Kok dulu tidak diributin, ujarnya. Selain itu, ungkapnya, kalau mau jujur tetap ada peluang bagi pihak asing untuk menyadap satelit Palapa C2. Yang buat Amerika, yang luncurkan Amerika. Jadi tidak ada kaitannya antara penyadapan dan kepemilikan, tegasnya. Satelit Palapa C2 dimiliki secara bersama oleh anak perusahaan Indosat, PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) dan anak perusahaan Telkom, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). Satelit ini memiliki 24 transponder C Band dan enam transponder Ku Band. Palapa C2 mulai beroperasi pada tahun 1996, dan masih dapat digunakan sampai tahun 2011. Di samping Palapa C2, Indonesia juga memiliki satelit Cakrawarta yang dikelola PSN, Telkom I, Telkom II dan Palapa B4 yang dikelola Telkom, dan Inmarsat yang dikelola Indosat. Terhadap kemungkinan penyadapan sambungan langsung internasional penting (VIP) yang melalui gerbang internasional Indosat, Widya mengatakan sambungan internasional juga tidak menggunakan Palapa C2 melainkan satelit Intelsat yang dioperasikan dari Jatiluhur dan kabel bawah laut. Intelsat adalah perusahaan telekomunikasi asing yang terdaftar di bursa efek New York Stock Exchange. Indosat memiliki 0,58 persen saham di sana. 15 Desember lalu pemerintah memilih Singapore Technologies Telemedia (STT) sebagai pemenang tender penjualan 41,94 persen saham pemerintah di Indosat senilai US$ 630 juta atau sekitar Rp 5,6 triliun. Dalam proses tender itu, STT membeli dengan harga Rp 12.950 perlembar saham, mengalahkan saingan terdekatnya Telecom malaysia yang menawar Rp 12.650 perlembar saham. STT sendiri sudah melunasi seluruh pembayaran pada 20 November. Tapi belakangan diketahui yang menandatangani perjanjian pemegang saham bukan STT melainkan anak perusahaannya Indonesia Communication Limited. Ucok Ritonga --- Tempo News Room

Berita terkait

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

3 menit lalu

UKT UIN Jakarta Naik, Ini Hal yang Jadi Pertimbangan Kampus

Zaenal menyebut bahwa kenaikan UKT itu juga sudah diatur pada Keputusan Menteri Agama RI Nomor 368 tahun 2024 tentang uang kuliah tunggal.

Baca Selengkapnya

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

19 menit lalu

Lupakan Keripik, Ini Alasan Anda Perlu Mengganti Camilan dengan Kismis

Karena dibuat dari buah asli, kismis pun baik kesehatan karena mengandung tinggi serat yang baik buat pencernaan dan jantung

Baca Selengkapnya

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

19 menit lalu

Dapat Bantuan Pengobatan dari Tantowi Yahya dan Ikke Nurjanah, Hamdan ATT Menitikkan Air Mata

Menurut Tantowi Yahya, atas usul Ikke Nurjanah, donasi dari hasil lelang lukisan itu dipakai untuk membantu pengobatan Hamdan ATT yang terkena stroke.

Baca Selengkapnya

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

28 menit lalu

3 Tips Efektif Jaga Keharmonisan Rumah Tangga

Komunikasi antar pasangan kerap menjadi tantangan. Simak 3 tips efektif jaga keharmonisan rumah tangga.

Baca Selengkapnya

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

36 menit lalu

LRT Layani 10 Juta Penumpang Sejak Beroperasi Agustus Tahun Lalu

Pengguna tertinggi terjadi di bulan April 2024 sejak pertama kali LRT beroperasi, capai 1,4 juta penumpang.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

37 menit lalu

Harga Emas Pegadaian Terbaru 8 Mei 2024

Bagi masyarakat yang ingin membeli logam emas yang aman dan nyaman, butik Galeri 24 bisa menjadi solusi karena bagian dari anak perusahaan dari PT Pegadaian.

Baca Selengkapnya

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

40 menit lalu

Komitmen Penuh Bank Mandiri terhadap Prinsip ESG

Bank Mandiri telah menegaskan komitmennya untuk menerapkan prinsip-prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola Environment, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek operasional perusahaannya

Baca Selengkapnya

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

44 menit lalu

Review Film Kingdom of the Planet of the Apes: Fiksi Klan Kera yang Menyeret Banyak Makna

Kingdom of the Planet of the Apes ini juga menyeret makna-makna yang juga membuat penonton terenyuh.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

46 menit lalu

Pegadaian Syariah Luncurkan Pembiayaan Porsi Haji Plus

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah, meluncurkan Produk Pegadaian Syariah Pembiayaan Porsi Haji Plus.

Baca Selengkapnya

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

51 menit lalu

MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pileg pada 21-22 Mei

MK akan memberi tahu kelengkapan tambahan yang dibutuhkan dari pemohon jika perkara mereka lanjut ke pembuktian berikutnya setelah dismissal.

Baca Selengkapnya