TEMPO Interaktif, Jakarta -Pemerintah tetap berharap perbankan menurunkan suku bunga kreditnya agar sektor riil, terutama usaha kecil dan menengah, bisa bergerak dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan pemerintah yakin keputusan Bank Indonesia tak mengubah suku bunga acuan BI rate sebesar 6,5 persen telah memperhitungkan segala aspek. Namun, dia menilai peran lembaga keuangan dalam pembiayaan sektor riil tetap diperlukan.
"Dari sisi sektor riil tentu kami mengharapkan ada penurunan suku bunga (kredit). Tapi tentu Bank Indonesia ada perhitungan segala aspek," kata Hatta di kantornya, Jumat (4/12).
Seperti diberitakan, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI rate sebesar 6,5 persen. Dengan kebijakan ini, sulit berharap perbankan menekan bunga kreditnya. Padahal tingginya bunga kredit perbankan menjadi salah satu keluhan dunia usaha yang sedang berupaya meningkatkan kinerjanya setelah diterpa krisis keuangan setahun terakhir.
Hatta pun mengakui tingginya bunga perbankan menjadi salah satu penyumbat bagi pengembangan dunia usaha. "Karena di mana-mana jadi tidak kompetitif," ujarnya.
Meski demikian, dia optimistis perbankan juga memiliki tolok ukur. Dia pun tetap optimistis, dengan kondisi saat ini, pertumbuhan ekonomi tahun depan tetap akan mencapai target 5,5 persen. Investasi diperkirakan akan tumbuh 7 persen. "Oleh sebab itu selain masalah suku bunga yang terpenting juga menjaga iklim investasi agar tetap baik," katanya.
Pasalnya, dengan iklim investasi yang baik, dunia usaha bisa memperoleh pembiayaan dari pasar modal untuk mendanai rencana belanja modal.
Namun, Hatta pun mengakui pasar modal tak bisa menyentuh lapisahan usaha kecil menengah. Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah telah menyediakan program penjaminan Kredit Usaha Rakyat sebesar Rp 2 triliun tahun depan. "Sudah ditingkatkan, tapi kami perlu juga memperluas aksesibilitasnya," katanya.
AGOENG WIJAYA
Berita terkait
Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok
39 menit lalu
IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.
Baca SelengkapnyaDidemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib di BTN
57 menit lalu
PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRealisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun
1 hari lalu
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.
Baca SelengkapnyaLagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS
1 hari lalu
Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaBNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga
2 hari lalu
PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.
Baca SelengkapnyaBNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024
2 hari lalu
Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.
Baca SelengkapnyaSuku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti
2 hari lalu
BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaCIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik
3 hari lalu
Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
5 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Baca SelengkapnyaEkonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025
6 hari lalu
Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.
Baca Selengkapnya