TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia tetap yakin tekanan inflasi pada dua bulan terakhir tahun ini tetap akan rendah. Meski November dan Desember 2009 tekanan terhadap inflasi tetap terjadi, bank sentral memperkirakan secara keseluruhan tahun inflasi hanya sekitar 3,5 persen.
“Saya kira tak ada yang perlu dikhawatirkan,” kata Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, sesaat ketika tiba di Departemen Keuangan, Selasa (24/11).
Darmin tiba di Departemen Keuangan untuk bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani. Rencananya, mereka berdua akan menggelar jumpa pers untuk menanggapi hasil audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan terhadap kasus Bank Century yang telah dilaporkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat kemarin.
Darmin mengatakan, potensi inflasi pada November dan Desember masih ada, meski sebelumnya, Badan Pusat Statistik memperkirakan bulan ini bakal terjadi deflasi. Namun, menurut Darmin, inflasi yang tercipta tak akan besar. Namun, dia tak bisa memberikan prediksi seberapa rendah inflasi bulan ini dan bulan depan bakal terjadi.
Dia pun tak sependapat dengan pernyataan beberapa ekonom yang mengkhawatirkan percepatan luncuran dana stimulus dan penyerapan anggaran bakal menciptakan pertumbuhan yang bisa mendongkrak inflasi (inflatoir). “Tidak ada itu, semua terkendali,” katanya.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.