Oto Multiartha Luncurkan Obligasi Rp 600 Miliar

Reporter

Editor

Selasa, 17 November 2009 14:39 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Oto Multiartha (OMA), perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, meluncurkan obligasi VI 2009 sebesar Rp 600 miliar dengan tingkat bunga tetap. Obligasi tersebut terdiri dari 3 seri, A dengan jangka waktu 370 hari, B dengan jangka waktu 24 bulan, dan C 36 bulan.

“Keseluruhan dana dari penawaran obligasi akan digunakan untuk meningkatan pembiayaan kerja perseroan, terutama untuk pembiayaan konsumen dalam pembelian kendaraan bermotor,” kata Drektur PT Oto Multiartha, Edi Suyitno, di Jakarta, Selasa (17/11).

Ia menambahkan, jumlah tersebut hanya untuk tambahan modal pembiayaan. Perseroan telah menyiapkan dana Rp 7,5 triliun guna pembiayaan perseroan hingga akhir 2009. Untuk 2010 diperkirakan jumlah pembiayaan Rp 10,4 triliun.

Jadwal emisi diperkirakan jatuh ada 2 Desember 2009 dengan masa penawaran pada 4-8 Deseber 2009 dan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 14 Desember 2009. Untuk itu Oto Multiartha telah menunjuk 3 perusahaan penjamin pelaksanaan emisi obligasi, yaitu PT HSBC Securities Indonesia, PT Sinarmas Sekuritas, dan PT Standard Chartered Scurities Indonesia.

Sampai 31 Juli 2009, Oto Multiartha telah membukukan pendapatan Rp 1,2 triliun. Hingga akhir 2008 telah meraih pendapatan 1,5 triliun. Sedangkan pendapatan pada 2007 hanya Rp 1,1 triliun. "Peningkatan pendapatan terutama disebabkan oleh meningkatnya pembiayaan kendaraan bermotor, baik dari jumlah unit maupun jumlah nilai pembiayaan,” ucap Edi.

Menurut Yosuke Unigame, Presiden Direktur PT Oto Multiartha, perseroan telah menyalurkan pembiayaan Rp 3,9 triliun hingga 31 Juli 2009. Tahun ini perusahaan itu juga telah menyalurkan 7,2 triliun, dan pada 2007 mengucurkan Rp 5,4 triliun untuk pembiayaan kendaraan bermotor.

Laba bersih Oto Multiartha pada 2008 tercatat Rp 405 miliar. Untuk periode hingga 31 Juli 2009, laba bersih mencapai Rp 291 miliar. Jumlah ekuitas perseroan sampai 31 Juli 2009 sebesar Rp 2 triliun dan pada 2008 jumlah ekuitas pada 2008 sebesar Rp 1,9 triliun. “Pembiayaan kendaraan bermotor menjadi semakin mudah bagi masyarakat Indonesia dengan fasilitas pembiayaan. Masyarakat bisa dengan mudah membeli kendaraan bermotor,” tutur dia.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

11 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

52 hari lalu

CIMB Niaga Dorong Masyarakat Giat Investasi dengan Dana Mulai Rp 10 Ribu

CIMB Niaga mendorong masyarakat untuk giat berinvestasi, salah satunya dengan menempatkan dana dengan nominal paling terjangkau mulai dari Rp 10 ribu.

Baca Selengkapnya

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

3 Februari 2024

BRI Tawarkan ORI025, Pilihan Aman Bagi Investor Lama dan Pemula

ORI025 menggunakan jenis kupon tetap atau fixed rate

Baca Selengkapnya

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

24 Januari 2024

DBS Ungkap Peluang Investasi Kuartal I 2024, Obligasi Sangat Menjanjikan

DBS Group Research memproyeksikan investasi aset-aset yang berisiko lebih menjanjikan. Obligasi korporasi dengan peringkat A atau BBB yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

9 Januari 2024

Tertinggi Setelah Vietnam, Pasar Saham RI Menguat 2,71 Persen pada Desember 2023

OJK optimistis industri pasar modal Indonesia masih tumbuh luas untuk semakin memberikan kontribusi optimal bagi perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

29 Desember 2023

Dana Pihak Ketiga Perbankan Rendah, Ekonom Sebut Milenial Lebih Suka Simpan Duit di Saham

Ekonom senior Indef Aviliani mengatakan pertumbuhan dana pihak ketiga perbankan hanya 4 persen.

Baca Selengkapnya

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

19 Desember 2023

Kreditur Obligasi Waskita Karya Belum Setuju Skema Restrukturisasi, Ini Kata Stafsus Erick Thohir

Stafsus Erick Thohir menanggapi kreditur obligasi Waskita Karya yang belum menyetujui skema restrukturisasi.

Baca Selengkapnya

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

14 Desember 2023

Obligasi dan Sukuk untuk Pembiayaan IKN Nusantara

Ruang bagi Otorita IKN Nusantara menerbitkan obligasi dan sukuk sudah terbuka dengan adanya klausul dalam revisi UU IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

30 November 2023

Obligasi Waskita Karya Terancam Masalah Keuangan, Asosiasi Asuransi Bicara Tata Kelola Investasi

Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon menjelaskan bahwa pengurus AAJI selalu menyampaikan prinsip kehati-hatian dalam tata kelola investasi kepada anggotanya.

Baca Selengkapnya

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

30 November 2023

Bos AAJI Buka Suara soal Obligasi Industri Asuransi di Waskita Karya yang Terancam Masalah Keuangan

Waskita Karya mengalami masalah keuangan yakni gagal bayar bunga dan pelunasan obligasi perseroan.

Baca Selengkapnya