TEMPO Interaktif, Jakarta -Terkait ngototnya PT Aneka Tambang yang ingin menguasai separuh saham divestasi PT Newmont Nusatenggara, pemerintah mengaku tidak akan campur tangan.
“Kalau sudah berkaitan dengan saham, bagaimana bentuknya, silahkan business to business,” ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa usai rapat di kantornya di Lapangan Banteng, Senin (16/11) malam.
Rapat yang berakhir pukul 22.15 WIB itu dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darmin Saleh, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar.
Hatta mengatakan pemerintah hanya berkepentingan menjaga proses itu agar berjalan benar, dapat dipertanggunggugatkan, dan mendorong investasi. Masalah pendanaan diserahkan sepenuhnya ke pihak-pihak yang akan menjadi investor. “Silahkan mereka mencari dananya,” katanya.
Hatta meminta bawahannya untuk secepatnya merundingkan permasalahan ini dengan dua konsorsium yang ingin menguasai 31 persen saham Newmont tersebut, yaitu konsorsium Pemerintah Daerah yang menggandeng PT Multicapital dan Pemerintah Pusat yang diwakili Aneka Tambang. “Masih ada ruang sampai (Senin) 23 November,” katanya.
Kinerja keuangan impresif yang dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk hingga kuartal III-2023 diikuti dengan sentimen positif terhadap saham BRI (BBRI).
