RI Perpanjang Hubungan dengan IMF Hingga 2003

Reporter

Editor

Selasa, 7 Oktober 2003 11:30 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia dan Dana Moneter Indonesia (IMF) sepakat untuk memperbaharui paket program kebijakan ekonomi dan keuangan (PKEK) hingga 2003. Seperti tertuang dalam letter of intent (LoI) IV yang didatangi di Jakarta pada Kamis (13/12). “Hal itu disesuaikan dengan apa yang ingin dikerjakan di Paris Club III nanti,” ujar Menko Perekonomian Dorodjatun Kunjtoro-Jakti.

Program PKEK ini, menurut dia, merupakan kelanjutan program terdahulu yang disepakati tanggal 27 Agustus 2001. Dalam paket baru ini, dijabarkan keseluruhan strategi ekonomi pemerintah dan reformasi yang direncanakan pada tahun 2002, dengan fokus pada bidang-bidang yang memperkuat kinerja ekonomi makro yang mendorong stabilitas ekonomi.

Salah satu strategi pemerintah ialah mendorong kegiatan sektor ekonomi di sektor riil, melalui stabilisasi ekonomi makro, mempercepat pengembalian aset pada sektor swasta, dan penyelesaian aset di bawah pengawasan BPPN. Selain itu, pemerintah diwajibkan untuk melanjutkan reformasi perbankan dan hukum.

Disamping mengupayakan perbaikan administrasi perpajakan dan bea cukai untuk mendukung kebijakan fiskal yang sehat dan berkelanjutan. Strategi untuk tahun 2002 tersebut telah disusun dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian dunia yang memburuk. Juga disadari pentingnya menjaga tingkat kepercayaan investor asing maupun domestik.

Dengan pertimbangan ini, pemerintah telah menetapkan sejumlah sasaran kebijakan tahun 2002 yang realistis dan dapat dicapai. Sasaran tersebut akan dicapai secara lintas sektoral dengan memanfaatkan pertumbuhan pasar dalam negeri. Paket PKEK yang kedua dari periode kabinet gotong royong ini terdiri dari lima kelompok kebijakan.

Yakni kebijakan ekonomi makro, reformasi sektor keuangan, privatisasi, pemulihan aset dan restrukturisasi utang, reformasi hukum, pemerintahan, dan reformasi struktural lainnya, serta program ekonomi tahun 2003. “Dengan implementasi kebijakan itu, secara konsisten maka akan terbangun dasar-dasar yang kuat untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih mantap dan berkelanjutan,” papar menko.

Advertising
Advertising

Sewaktu disinggung kondisi bujet APBN 2001, Menko mengatakan bahwa kondisinya aman-aman saja. Menurutnya, hal itu bisa dipenuhi melalui rambu-rambu yang telah dipasang. Sebagai konsekuensinya, pihak IMF mengerti betul situasi bujet APBN tahun anggaran 2001.

Lebih lanjut pemerintah akan memegang komitmen untuk terus melanjutkan program reformasi seperti yang disebut sebagai reformasi struktural. Dalam penandatanganan LoI IV ini, selain Menko, juga dihadiri oleh David Nellor, perwakilan IMF di Indonesia, Menkeu Boediono, Gubernur BI Syahril Sabirin, Deputi Menneg BUMN Bacelius Ruru. (Ebnu Yufriadi)

Berita terkait

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

18 menit lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

28 menit lalu

Kapolri Lantik Brigjen Dwi Irianto Sebagai Kapolda Sulawesi Tenggara

Pelantikan Kapolda Sulawesi Tenggara yang baru itu dipimpin langsung oleh Kapolri dan dihadiri pejabat utama Mabes Polri di Rupatama, Mabes Polri.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

32 menit lalu

Aplikasi Soal UTBK Sempat Mati pada Hari Pertama, Bagaimana Kemungkinannya Hari Ini?

Hari kedua Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) sebagai jalur kedua penyaringan masuk perguruan tinggi negeri dijadwalkan Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

42 menit lalu

Begal Ponsel Siswi di Depok Berdalih Butuh HP untuk Anak Nonton YouTube

Bapak satu anak itu nekat merampas ponsel siswi SMP di Depok itu hingga korban jatuh dan terseret, setelah gagal transaksi HP secara COD.

Baca Selengkapnya

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

2 jam lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

3 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

3 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

5 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

5 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

5 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya