Lima Proyek 10 Ribu MW Menunggu Pembiayaan

Reporter

Editor

Rabu, 14 Oktober 2009 16:06 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sebanyak lima proyek pembangkit listrik program 10 ribu mega Watt tahap pertama masih membutuhkan pembiayaan perbankan. Total kebutuhan pendanaan US$ 458 juta dan Rp 1,71 triliun.

Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara Fahmi Mochtar menjelaskan proyek PLTU Tanjung Awar-Awar dengan kapasitan 2x350 MW membutuhkan dana terbanyak US$ 372 juta dan Rp 1,1 triliun. "Karena kebutuhannya besar kemungkinan pinjam dari Cina lagi," ujarnya usai penekenan kredit pendanaan pembangunan empat proyek PLTU di kantor Departemen Keuangan, Rabu (14/10).

Proyek yang lain yaitu PLTU Tanjung Balai Karimun senilai US$ 7 juta dan Rp 71 miliar, PLTU Bengkalis senilai US$ 8 juta dan Rp 132 miliar, PLTU Riau Selat Panjang senilai US$ 9 juta dan Rp 111 miliar serta PLTU Parit Baru senilai US$ 62 juta dan Rp 300 miliar.

Fahmi mengatakan untuk proyek di luar Jawa, persero akan mencari pendanaan dari bank lokal. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan Asosiasi Bank Daerah, lanjutnya, telah menyatakan minatnya. "Mungkin akan konsorsium," ucapnya.

Hari ini PLN meneken kredit pendanaan pembangunan empat PLTU masing-masing dua PLTU dengan China Development Bank dan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC), serta dua proyek PLTU yang dibiayai konsorsium Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.

PLTU 2 Adipala, Jawa Tengah dan PLTU Teluk Sirih, Sumatera Barat mendapat pinjaman US$ 625 juta dan US$ 138 juta dari CDB. Sementara PLTU Tarahan, Lampung dan PLTU Pangkalan Susu, Sumatera Utara dengan nilai total Rp 3,9 triliun, atau 85 persen dari nilai proyek, dibiayai oleh konsorsium bank pemerintah.

CDB memberikan tenor pinjaman selama 13 tahun termasuk grace periode hingga 3 tahun. Suku bunga mengacu London Interest Bank Offered Rate (LIBOR). Sedangkan tenor kredit konsorsium bank pemerintah selama 10 tahun termasuk grace period hingga 3 tahun dan suku bunga mengacu Jakarta Interest Bank Offered Rate (JIBOR).

Dari jumlah itu, Bank Mandiri dan Bank Negara Indonesia masing-masing menyalurkan kredit sebanyak Rp 1,28 triliun. Bank Rakyat Indonesia menyalurkan kredit sebanyak Rp 1,38 triliun.

Direktur Korporasi BNI Krishna Suparto mengatakan persero juga tengah memproses kredit untuk Proyek Induk Pembangkit dan Jaringan Luar Jawa-Bali Rp 675,52 miliar, Protek Induk Pembangkit dan Jaringan Jawa-Bali Rp 700 miliar, dan proyek Transmisi Gardu Induk Areva Rp 73,84 miliar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyambut baik pengucuran pendanaan oleh konsorsium bank pemerintah. Namun dia mengingkatkan agar debitur dan kreditur menjaga kebijakan program tetap transparan, efisien, dan sistem tata kelola perusahaan yang baik.

RIEKA RAHADIANA

Berita terkait

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

13 Januari 2024

Benarkah Pemindahan Tiang Listrik PLN Mesti Bayar? Ini Aturannya

Viral video warga diminta PLN bayar Rp 11 juta karena minta tiang listrik di tanahnya dipindah. Sebenarnya bagaimana aturannya?

Baca Selengkapnya

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

5 November 2023

Marak Penipuan Berkedok Petugas PLN Palsu, Hati-hati Cermati Ciri dan Modusnya

Berikut ciri-ciri petugas PT Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) palsu, hati-hati jangan sampai tertipu.

Baca Selengkapnya

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

24 April 2023

PLN Pelajari Proyek Geothermal di Perancis

PT PLN (Persero) membuka berbagai peluang kerja sama untuk mengembangkan teknologi pembangkit panas bumi.

Baca Selengkapnya

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

25 Desember 2022

PLN Klaim Penjualan Listrik Naik 6,61 Persen Selama 2022 karena Pemulihan Ekonomi

Hingga November 2022, PLN mencatat penjualan listrik kumulatif mencapai 250,4 terawatt hour (TWh).

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

29 November 2022

Percepat Transisi Energi, Erick Thohir Singgung Transformasi PLN

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

Baca Selengkapnya

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

24 November 2022

Bos PLN Pamer Belanjakan Anggaran Rp 200 Triliun untuk Industri Lokal

PLN telah membelanjakan anggaran Rp 200 triliun untuk membeli produk lokal dari total alokasi Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

9 November 2022

Percepat Transisi Energi, Bos PLN: Di Masa Depan, Tugas Utama Kami Menjaga Lingkungan

PLN akan mempercepat pensiun dini PLTU batu bara dan menggantikannya dengan pembangkit EBT.

Baca Selengkapnya

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

14 Oktober 2022

PLN Targetkan Pasokan Listrik untuk Kereta Cepat Selesai Juni 2023

PLN sedang merampungkan pasokan traksi tegangan tinggi 150 KV, empat pasokan stasiun, dan satu depo tegangan menengah di lintasan kereta cepat.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Sebut Biaya Migrasi Kompor Listrik PLN Bukan dari PMN Rp 10 Triliun

21 September 2022

Erick Thohir Sebut Biaya Migrasi Kompor Listrik PLN Bukan dari PMN Rp 10 Triliun

Erick Thohir mengatakan duit Rp 10 triliun tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.

Baca Selengkapnya

Holding dan Subholding PLN Terbentuk, Dirut: Percepatan Transisi Energi

21 September 2022

Holding dan Subholding PLN Terbentuk, Dirut: Percepatan Transisi Energi

Terdapat empat subholding yang berada di bawah PLN, yakni PLN Indonesia Power, PLN Nusantara Power, PLN Energi Primer Indonesia, dan PLN ICON Plus.

Baca Selengkapnya