TEMPO Interaktif, Jakarta:Indeks harga saham gabungan, Selasa (29/1), menguat 5,273 poin ke level 446,840. Indeks saham paling kuat LQ 45 naik 1,448 poin menjadi 95,585 dan indeks syariah naik 1,306 poin ke level 69,191. Kenaikan ini terjadi setelah Senin (28/1) kemarin, indeks turun hingga 10 poin. Sebelumnya, sejak pembukaan awal tahun, indeks terus menguat. Menurut analis Mandiri Securitas, Roberto Pardede, selama reli panjang tersebut, saham-saham yang memiliki fundamental yang baik menjadi buruan para pemain pasar modal. “Seperti yang terjadi pada Tempo Scan Pacific (TSPC) yang secara fundamental bagus naik 10 poin atau Rp 300,” ujar Robert. Pada perdagangan kali ini kenaikan indeks memang masih ditopang oleh saham-saham yang memiliki rumor kuat di pasar. Seperti yang terjadi pada Telkom, ujar dia, pemain pasar masih memburu saham ini, karena adanya kebijakan pemerintah untuk menaikkan tarif telepon pada akhir bulan. Menurutnya kondisi pasar sampai sekarang masih bagus, sehingga para investor lokal terlihat masih aktif dalam pergerakan saham di lantai bursa. “Mereka belum terlihat pull out, masih aktif karena pasar tidak jelek-jelek amat,” selorohnya. Pada penutupan kali ini terjadi 14.912 transaksi perdagangan, dengan saham yang berpindah tangan sebanyak 746.596 lot saham, senilai Rp 409,1 miliar. Dari keseluruhan saham yang berjumlah 342 saham, 87 saham mengalami kenaikan, 56 saham mengalami penurunan, dan 247 saham pada posisi stagnan. Sementara itu, untuk saham Unilever (UNVR) naik Rp 350 menjadi Rp 19.350. Indosat (ISAT) naik Rp 250 menjadi Rp 10.450. Astra Internasional (ASII) naik Rp 150 menjadi Rp 2.550. Bank BCA (BBCA) naik Rp 200 menjadi Rp 1.875, Telkom (TLKM) naik Rp 50 menjadi Rp 3.350. Gudang Garam (GGRM) terkoreksi Rp 150 menjadi Rp 11.650. HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 100 menjadi Rp 4.300. (Andi Dewanto-Tempo News Room)